IAINUonline – Mahasiswa Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban yang dinyatakan lulus tahun 2021 ini menjalani yudisium. Kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) di auditorium gedung Hasyim Asy’ari kompleks kampus IAINU Tuban, di Jalan Manunggal, Tuban, Sabtu (18/9/2021).
Sebanyak 261 mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus dan menerima surat keputusan (SK) lulus dari Rektor IAINU mengikuti yudisium ini. Mereka berasal dari tiga program studi (prodi) di Fakultas Tarbiyah, yakni prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 221 lulusan, prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) sebanyak 16 lulusan dan prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) sebanyak 24 orang.
Selain dihadiri Rektor IAINU Tuban H.Akhmad Zaini, S.Ag, M.Si, serta para wakil rektor, para dekan dan dosen, juga dihadiri perwakilan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi (BPP) NU yang menaungi IAINU Tuban.
Dalam sambutannya, Rektor IAINU Akhmad Zaini meminta agar para mahasiswa yang telah dinyatakan lulus tidak cepat berpuas diri. Sebab, perkembangan jaman sangat cepat, sehingga sebagai generasi muda, para lulusan ini diminta untuk bisa mengikuti perkembangan.
‘’Untuk menyesuaikan dan mengikuti perkembangan jaman, tidak cukup berbekal dengan apa yang sudah Anda dapatkan di bangku kuliah. Di sini hanya diajarkan dasar-dasarnya saja, selanjutnya kalian sendiri yang harus mengembangkan sehinggi bisa menyesuaikan dengan perkembangan jaman,’’ ujar Akhmad Zaini.
Zaini juga menyebut, bahwa untuk lulusan 2021 bakal menerima ijazah lebih cepat. Sebab, sesuai dengan peraturan yang terbaru, ijazah cukup diproses di kampus sendiri. Sehingga, tanda tangan ijazah dan transkrip nilai cukup rektor dan dekan masing-masing fakultas yang melakukan.
‘’Kalau sebelumnya kan tidak. Selain rektor dan dekan, harus ditandatangani juga di Kopertais, sehingga untuk lulusan 2020 lalu agak terlambat ijazahnya. Untuk lulusan tahun ini insyaallah lebih cepat,’’ jelasnya.
Rektor yang mantan wartawan Jawa Pos ini juga mengucapkan selama untuk para peserta yudisium terbaik. Menurut Zaini, itu adalah prestasi dan hasil kerja keras mahasiswa. Sebab, nilai atau IPK merupakan hasil dari kerja keras para mahasiswa.
‘’Selamat untuk para peserta yudisium terbaik, itu prestasi Anda, selamat. Untuk semuanya, kita berdoa bersama-sama semoga nanti wisuda bisa dilaksanakan dengan suasana yang normal, dan pandemi sudah reda,’’ katanya.
Mewakili BPP, Hidayaturrohman, S.H., M.Hi mengucapkan selamat pada para lulusan. Dia meminta para lulusan tersebut percaya diri dan tidak minder. Sebab, kampus IAINU adalah kampus yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) secara legal.
‘’Bahkan SK rektor itu yang membuat langsung PBNU, jadi tidak usah diragukan keabsahannya,’’ pinta dia.
Hidayaturrohman berpesan, agar para lulusan ini juga terus belajar dan menyesuaikan dengan pekembangan jaman. Terlebih, para lulusan merupakan calon-calon pendidik, mengikuti perkembangan jaman harus terus dilakukan.
‘’Rasulullah pernah bersabda, ajarilah anak-anakmu apa-apa yang belum pernah kamu diajari. Karena kelak mereka akan hidup di mana tidak ada kalian lagi. Ini artinya, hal-hal yang baru harus terus dipelajari. Siapa yang tidak mau mengikuti perkembangan, maka mereka akan tergilas,’’ tandasnya.
Dalam yudisium memang diumumkan tiga peserta terbaik dari masing-masing prodi. Rerata IPK para lulusan terbaik itu di atas 3,60. Karena lulusan terbaik terendah ber IPK 3,64, sedangkan lulusan terbaik tertinggi dari prodi PAI dengan IPK 3,74. Yudisium juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan H.Saiful Huda, M.Pd, sekretaris BKD Pemkab Tuban sekaligus anggota BPP NU Tuban.(*)
Penulis/Editor : Sri Wiyono