IAINUonline – Manajemen Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban membaur menjadi satu di Pantai Semilir, Sabtu (12/9/2021). Tak ada sekat, tak ada pangkat dan jabatan. Di atas hamparan pasir pantai dan di bawah rindangnya cemara laut, penggerak roda manajemen kampus itu berkumpul.
Ada dekan, ada ketua program studi (prodi), ada dosen, ada kepala bagian, ada kepala seksi dan ada karyawan lain. Di pinggir pantai yang terletak di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur itu, seluruh pimpinan dan karyawan IAINU melakukan outbound bareng.
Di lokasi, tidak ada jabatan yang melekat, semua membaur menjadi satu, dan menjadi pribadi masing-masing. Mereka diajak untuk bermain game-game, diajak tertawa bareng, diskusi dan merancang strategi untuk bisa memenangkan game.
Karena untuk bermain game, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dan saling mengalahkan dengan kelompok lain dalam permainan. Hanya, game yang dikemas dengan fun tersebut selalu melahirkan gelak tawa.
Setelah game kelompok, pada akhirnya, seluruh kelompok itu harus melebur menjadi satu untuk merancang satu tujuan besar. Setiap individu harus saling mendukung dan bekerjasama agar strategi berhasil dan goal tercapai.
Dalam sebuah organisasi, semua komponen adalah penting. Masing-masing individu yang menempati jabatan atau posisi tertentu mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda, namun semuanya penting dan menyokong organisasi bisa berjalan.
Ibarat sebuah mobil, organisasi terdiri dari banyak komponen yang saling terkait, saling terhubung, saling mendukung dan tersambung serta bergerak bersama. Sebuah mobil disebut mobil karena semua komponen lengkap. Ada mesin, ada rangka, ada body, ada roda, ada setir dan kaca dan komponen lain.
Bahkan, gulungan kabel-kabel kecil, baut atau skrup kecil, hingga yang hanya berupa pentil sepanjang satu ruas jari misalnya, adalah komponen yang penting dari sebuah mobil. Tidak ada komponen yang paling penting. Karena semua komponen penting. Mesin sebagai komponen utama, tidak bisa serta merta menyombongkan diri karena menjadi bagian paling penting.
Adanya mesin, tanpa adanya rangka, dan untaian kabel instalasi di dalamnya misalnya, juga tidak berfungsi. Tanda didukung roda juga tidak bisa jalan. Roda tidak didukung oleh komponen kecil dan remeh semacam pentil atau tutup lubang angin di roda juga tidak jalan.
Begitu juga sebuah lembaga atau sebuah organisasi, semua peran penting. Karena itu, semua komponen harus memaksimalkan peran, fungsi dan tugasnya sebaik mungkin agar perjalanan organisasi bisa sesuai harapan. Bisa melesat cepat hingga goal yang ingin dicapai segera diraih.
Begitulah di antaranya evaluasi dan hasil akhir dari seluruh game yang sudah dijalani. Sebab, setiap game mengandung filosofi yang mengarah pada penyatuan visi misi, penyatuan tujuan dan pentingnya kerjasama antarlini atau bagian untuk satu tujuan besar yang ingin dicapai.
Pada permainan memindahkan dua batang tongkat kayu misalnya. Para anggota kelompok harus bekerja bersama, saling mengisi dan konsentrasi agar dua tongkat tersebut bisa dipindah bareng-bareng, karena tidak boleh dipegang dengan tangan. Hanya seuntai tali yang menjadi pegangan.
Tali itu dikaitkan di salah satu batang tongkat, melalui tali ini, setiap anggota kelompok harus menarik talinya, sehingga tongkat bisa berdiri tegak. Agar terus tegak lurus, maka setiap kelompok harus faham dan mengerti, kapan harus menarik tali dengan kenceng, dan kapan dia harus mengulur talinya, dan memberi kesempatan anggota lain untuk menarik tali.
Menarik kenceng atau mengulur tali menjadi tidak penting, ketika tujuan agar tongkat tetap berdiri tegak dan kokoh, sudah menjadi tujuan bersama. Karena dalam permainan ini, tidak ada yang boleh egois.
Misalnya ada yang maunya menarik kenceng terus, tanpa mau mengulur dan memberi kesempatan anggota yang lain, hal itu akan memengaruhi kekokohan tongkat. Tongkat bisa ndoyong bahkan ambruk karena kondisi tidak imbang.
Usai kegiatan ini diharapkan manajemen IAINU Tuban menjadi semakin kompak, semakin solid dan semakit erat kerjasama dan kebersamaannya. Sehingga perguruan tinggi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi semakin maju dan melesat meraih goal yang ingin dicapai. Amin.(*)
Penulis/editor : Sri Wiyono