Oleh : Auliya Urokhim

Di tengah perkembangan sosial yang pesat, urgensi sosiologi pendidikan Islam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi semakin nyata. Sosiologi pendidikan Islam tidak hanya berfungsi sebagai alat analisis, tetapi juga sebagai panduan praktis dalam menciptakan pendidikan yang relevan dan kontekstual.

Melalui pendekatan sosiologi pendidikan Islam akan membuka jalan bagi pendidikan inklusif yang lebih baik. Yakni  dengan memahami latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya peserta didik, pendidik dapat menyusun materi PAI yang lebih inklusif serta sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.

Hal ini dapat mengurangi kesenjangan pendidikan dan meningkatkan partisipasi serta keterlibatan peserta didik dari berbagai latar belakang. Untuk peningkatan pendidikan yang adaptif dapat memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan teknologi menawarkan peluang untuk mengintegrasikan sosiologi pendidikan Islam dengan platform pembelajaran digital.

Melalui analisis data sosial, platform e-learning dapat disesuaikan untuk menyediakan konten yang relevan dengan konteks sosial-budaya peserta didik. Misalnya, aplikasi pembelajaran PAI dapat dikembangkan dengan fitur yang memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman sosial mereka, yang kemudian dianalisis untuk mengoptimalkan strategi pembelajaran.

Sosiologi pendidikan Islam juga berperan penting dalam pengembangan kebijakan pendidikan yang berbasis bukti. Dengan melakukan kajian empiris tentang dinamika sosial dalam lingkungan pendidikan Islam, hasil penelitian dapat dijadikan dasar untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Misalnya, kebijakan tentang pengembangan kurikulum PAI dapat disusun berdasarkan hasil kajian tentang praktik sosial dan tantangan yang dihadapi peserta didik di berbagai wilayah. Integrasi sosiologi pendidikan Islam dalam pembelajaran PAI juga dapat memperkuat penanaman nilai-nilai sosial dalam pendidikan.

Misalnya, melalui pembelajaran kolaboratif yang mengedepankan nilai gotong royong, kebersamaan, dan keadilan sosial. Peserta didik dapat lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak hanya membentuk karakter yang kuat, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan saling mendukung.

Urgensi sosiologi pendidikan Islam dalam pembelajaran PAI adalah aspek yang tidak dapat diabaikan. Dengan pendekatan yang lebih spesifik dan inovatif, seperti pendidikan inklusif, pemanfaatan teknologi, kajian empiris, dan penanaman nilai sosial, kita dapat menciptakan pembelajaran PAI yang lebih relevan dan bermakna.

Melalui integrasi sosiologi pendidikan Islam, pendidikan tidak hanya menjadi sarana transfer pengetahuan, tetapi juga alat transformasi sosial yang efektif. Semoga opini ini memberikan wawasan yang lebih mendalam dan inovatif mengenai pentingnya sosiologi pendidikan Islam dalam pembelajaran PAI.

Sosiologi pendidikan Islam memiliki peranan penting dalam memahami dan mengembangkan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Indonesia. Pendekatan multidisipliner dalam pendidikan, yang melibatkan aspek sosiologis, psikologis, dan sejarah, dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang relevansi ajaran Islam dalam konteks kehidupan modern.

Dalam kajian ini, melalui integrasi disiplin ilmu, siswa dapat meningkatkan keterampilan kritis dan pemahaman mereka tentang nilai-nilai Islam, sehingga membentuk komunitas Muslim yang responsif terhadap dinamika sosial saat ini. Pendidikan tidak bisa disekat sebagai aktivitas terpisah dari konteks sosial, melainkan harus saling mendukung dengan masyarakat sesuai dengan tuntutan zaman.

Transformasi institusi pendidikan Islam, semisal pesantren, tidak hanya menunjukkan upaya pembaruan dalam kurikulum, namun juga menunjukkan kemampuan institusi tersebut untuk beradaptasi dengan perubahan sosial. Institusi pendidikan Islam yang awalnya bersifat tradisional, kini telah bertransformasi menjadi institusi pendidikan modern di era kemajuan zaman.

Dinamika ini memperlihatkan relevansi pendidikan agama dalam menjawab tantangan sosial dan politik, serta kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang inklusif dan relevan. Dengan demikian, pendidikan Islam dapat memberdayakan siswa untuk menjadi individu yang reflektif dan adaptif dalam menghadapi perubahan.

Selain itu, pengintegrasian teknologi dalam pendidikan Islam menjadi salah satu aspek penting dalam memajukan PAI. Perubahan dalam kurikulum Pendidikan Islam perlu memperhatikan perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat modern. Hal ini sejalan dengan peningkatan relevansi pendidikan Islam dapat dicapai melalui inovasi yang menyesuaikan praktik tradisional dengan kebutuhan zaman.

Maka, penerapan strategi pembelajaran yang mengakomodasi perkembangan teknologi dan nilai-nilai Islam yang universal dapat membantu dalam mewujudkan pendidikan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga berdampak sosial yang positif.

Secara keseluruhan, sosiologi pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada kurikulum dan metodologi, tetapi juga pada bagaimana pendidikan tersebut dapat berperan dalam membangun kapasitas sosial masyarakat.

Modal sosial, yang dimaksud dalam konteks ini adalah kepercayaan, jaringan, dan norma-norma yang berkembang dalam masyarakat, dapat menjadi pijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam.

Oleh karena itu, pendidikan PAI yang responsif terhadap dinamika sosial akan mengarah pada pengembangan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kapasitas untuk berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas.(*)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *