IAINUonline – KH Syakir Ali Manshur, mewakili perimaan Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma untuk KH Ali Manshur Sang Pencipta Salawat Badar. Penghargaan itu diberikan Presiden Joko Widodo.
Dalam rangkaian kegiatan acara peringatan HUT Ke-79 RI, pemerintah memberikan berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi negara atas kontribusi besar yang telah diberikan para tokoh dalam berbagai bidang.
Kiai Ali Manshur Shidiq pencipta Salawat Badar menerima Bintang Budaya Parama dari Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/8/2024) sore. Penghargaan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 107/TK/TH 2024.
Penghargaan tersebut diterima perwakilan ahli waris keluarga yaitu putra sulung KH Ali Manshur, KH Ahmad Syakir Ali Manshur, Pengasuh Pondok Pesantren Ali Manshur Putra/ PP AMANTRA) Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan didampingi Gus Saiful Islam Ali Manshur putra bungsu KH Ali Manshur.
Pada kesempatan itu, Kiai Syakir mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diberikan untuk ayahandanya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat khususnya dari kalangan Nahdliyin. Semoga dedikasi dan khidmah KH Ali Mansur ada guna dan manfaat bagi bangsa dan negara, mudah-mudahan ada kontribusi positif bagi NKRI,” ungkap Kiai Syakir.
Salawat Badar luar biasa. Salawat Badar menjadi penyemangat. Pada era tahun 1966 Salawat Badar dipakai untuk memberikan semangat dan juga kontribusi umat Islam khususnya Nahdliyin untuk bersama-sama bergerak menghadang kelompok kaum komunis (PKI) yang waktu itu melakukan kudeta, Salawat Badar menjadi syair untuk melawan proganda PKI.
Salawat badar telah mendapatkan banyak penghargaan, sebelum penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma tahun 2024 ini, salawat ini juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) melalui sertifikat Nomor 2194/F4/KB.08.06/2022 tertanggal 21 Oktober 2022.
KH Ali Manshur wafat pada tahun 1971 dan dimakamkan di kompleks Lembaga Pendidikan Syi’ar Islam, Pondok Pesantren Ali Manshur Putra (PP AMANTRA) lembaga yang didirikannya di Jalan Diponegoro No. 158 Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Makamnya kini menjadi salah satu tujuan ziarah.(*)