IAINUonline‘’Siapa kita ….?  NU!!, ‘’NKRI….? ‘’Harga mati !!,  ”Pancasila….? ”Jaya..!! ‘’IAINU…? ‘’Religius, sosial, entrepreneur !!

Teriakan itu menggema di aula gedung Hasyim Asy’ari, kompleks Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban. Teriakan penuh semangat itu, berasal dari ratusan pemuda dan pemudi berpakain bawahan hitam dan baju putih.

Yang pria memakai songkok hitam, yang perempuan berkerudung hitam. Di leher mereka, tergantung tanda pengenal. Mereka duduk rapi dan penuh konsentrasi mengikuti perjalanan acara di ruangan tersebut.

Begitulah sekilas pemandangan kegiatan pengenalan budaya akademik dan kampus (PBAK) untuk mahasiswa baru di IAINU Tuban. Yang berpakaian putih dengan bawahan gelap serta berkalung tanda pengenal itu adalah mahasiswa baru IAINU tahun akademik (TA) 2021/2022.

Yel-yel semacam itu sudah menjadi hal yang lazim di kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Kenapa ada yel-yel NU bergema di kampus ? Tentu saja, karena IAINU adalah perguruan tinggi di bawah naungan NU. Kampus NU begitu masyarakat kerap menyebut. Maka tak heran jika di kampus ini sangat kental ke-NU-annya.

Lihat saja materi yang diberikan dalam kegiatan selama dua hari, tanggal 8-9 September 2021 ini. Ada materi khusus ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja) dan ke-NU-an dalam kegiatan yang dulu lazim disebut orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) tersebut.

‘’Mahasiswa harus menyadari dan memahami bahwa mereka masuk dan akan studi dalam perguruan tinggi di bawah naungan NU. Maka tradisi-tradisi NU sangat kental di sini,’’ ujar Kumaidi, M.Pd, Koordinator PBAK.

Dia menjelaskan, pada PBAK kali ini sebanyak 249 mahasiswa yang mengikuti. Mahasiswa itu terdiri dari 233 mahasiswa baru dan 16 mahasiswa angkatan-angkatan sebelumnya yang belum mengikuti PBAK.

‘’Ada 16 mahasiswa dari semester 3 dan 5 yang dulu belum ikut PBAK, maka kali ini mereka gabung,’’ tambahnya.

Kegiatan selama dua hari itu, pagi sampai sore. Mahasiswa benar-benar akan diasah wawasan dan pemahamannya tentang kampus yang akan menjadi tempatnya menyelami samudera ilmu.

Di hari pertama setelah registrasi pembukaan, mahasiswa dimantabkan hatinya dengan IAINU. Visi misi IAINU Tuban dibongkar habis dan dibeber, sehingga mahasiswa menjadi tahu mau dibawa ke mana arah pendidikan di kampus di jalan Manunggal ini.

Materi Aswaja dan ke-NU-an juga dihabiskan di hari pertama. Termasuk materi terkait dengan kemahasiswaan. Untuk mengurangi kejenuhan, di sela-sela materi ada game-game menarik dan menghibur yang diberikan. Sehingga para mahasiswa tetap fresh.

Pada hari kedua, materi yang diberikan terkait dengan berbagai hal tentang mahasiswa. Misalnya materi tentang akademik dan sistem informasi akademik (siakad). Juga ada materi tentang etika mahasiswa. Sehingga, selama menjalani pendidikan di kampus, bertindak di luar kampus, dan bagaimana harus bersikap sebagai warga masyarakat yang menyandang status sebagai mahasiswa IAINU Tuban.

Ada juga materi presentasi dari unit kegiatan mahasiswa (UKM). Sehingga para mahasiswa sudah bisa menilai dan memilih UKM apa yang akan diikuti kemudian, sebagai upaya pengembangan diri dan mengasah bakat serta potensinya, di luar kegiatan akademik.

Di hari kedua juga inagurasi UKM dan penyerahan reward dari game-game yang sebelumnya dilaksanakan. Di masa akhir kegiatan, akan dilakukan baiat dan ikrar mahasiswa, sebagai mahasiswa IAINU, sebuah perguruan tinggi yang berada di bawah naungan NU.(*)

 

Penulis/editor : Sri Wiyono

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *