IAINUonline – Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menggembleng para dosen agar lebih mahir dan rajin melakukan penelitian. Ada banyak dana hibah yang bisa diakses para dosen untuk membiayai penelitian yang dilakukan. Karena itu, kemampuan metodologi penelitiannya harus terus ditingkatkan.
Karena itu LPPM IAINU Tuban menggelar penguatan metodologi penelitian kualitatif untuk pada dosen. Tak main-main, LPPM menghadirkan Prof, Dr. Aksin Wijaya, SH. M.Ag Direktur Pascasarjana STAIN Ponorogo.
Selain dosen, Prof Aksin juga pengasuh pondok pesantren literasi Baitul Hikmah. Seluruh santrinya gratis namun santri harus melaksanakan penelitian. Prof Aksin juga rajin menulis uku. Saat ini sudah 26 buku yang berbasis penelitian sudah diterbitkan. Segera menyusul dua buku lagi yang merupakan hasil penelitiannya siap cetak. Karena buku-buku karyanya, alumni STAIN Jember tersebut sering diundang ke luar negeri. Seperti ke Mesir dan Maroko.
Ketua LPPM IAINU Tuban Nurul Hakim STh.I, M.Hum mengatakan, penelitian sangat penting untuk eksistensi seorang dosen. Karena itu, para dosen terus didorong untuk melakukan penelitian. Karena itu, kemampuan metodologi atau bekal untuk melakukan penelitian harus terus ditambah.
‘’Harapan saya forum ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Bisa sharing dan keluh kesah terkait penelitian. Monggo bisa, intinya saya pengin menambah kemampuan metodologi penelitian para dosen. Nanti saya akan menagih outputnya,’’ ujar Nurul Hakim.
Dia mengatakan, para dosen bisa mendapatkan dana hibah penelitian dari berbagai sumber, termasuk dana penelitian dari internal. Karena itu, kemampuan para dosen harus terus ditingkatkan. Setelah penguatan metodologi penelitian, nanti akan diberi materi lagi bagaimana cara memublikasikan hasil penelitian.
‘’Monggo dioptimalkan forumnya, bagaimana penelitian harus dilakukan, apapun keluh kesahnya soal penelitian bisa dishare dengan Prof Aksin,’’ katanya.(*)