IAINUonline – Silaturrahim merupakan suatu kegiatan yang salah satu bertujuan untuk mempererat persaudaraan. Selain itu silaturrahim juga membuat jaringan baru. Malam yang begitu sunyi membersamai suara burung di Desa Tlogowaru. Kami mahasiswa KKN Tematik Kelompok 14 mengadakan silaturrahim ke salah satu tokoh agama yang berada di desa ini.

Namanya Pujiono,  panggilan akrabnya Syekh Puji, yang merupakan Ketua Tanfidziyah NU Tlogowaru. Syekh Puji sangat banyak memberikan data yang dibutuhkan dalam satu bulan ke depan.

Mulai dari karakteristik masyarakat sampai latarbelakang Desa Tlogowaru sendiri. Dia mengutarakan bahwa masyarakat Tlogowaru itu berkarakter cuek, khususnya di Dusun Tlogowaru sendiri. Cuek dalam hal apapun.

“Sampai-sampai saya sendiri mau buat kegiatan di desa lumayan sulit,’’ ujarnya.

Syekh Puji bercerita, dia punya hobi mengajak masyarakat melaksanakan ziarah ke makam wali yang belum begitu banyak dikunjungi orang-orang umum. Seperti halnya Ki Joko Pekik yang berada di Pucuk Gunung Andong Magelang. Masyarakat sangat berpartisipasi dalam hal tersebut, meskipun dana yang dikeluarkan banyak.

Selain hal itu, Pujiono menambahi mengenai mengapa di Desa Tlogowaru tidak diperkenankan menggelar acara desa mulai malam Selasa sampai hari Selasa.

Itu cuman sirikan desa Mas, dulu-dulunya terdapat Kades yang mempunyai hari apes di hari tersebut, Bisa terkena musibah atau terkena hal yang negatif, lalu oleh masyarakat disimpulkan dengan hal itu,’’ urainya.

Meski tidak bisa diyakini kebenarannya, namun Pujiono berpesan hal tersebut lebih baik dihargai dan saling menghormati keyakinan masing-masing.(*)

 

Penulis: Yogi Sucipto (KKNT 2024 K.14)

 

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *