Melihat dari melimpahnya hasil tani masyarakat desa Nguluhan, terlebih pada tanaman jagung menyebabkan banyaknya limbah janggel jagung yang terbuang sia-sia.

Oleh karenanya, kelompok 4 KKN Tematik IAINU 2022 menginisisasi bagaimana cara agar limbah yang dianggap tidak berguna oleh masyarakat desa Nguluhan tersebut mampu bermanfaat dan menjadikannya sebagai sumber daya yang ramah lingkungan.

Kelompok 4 KKN Tematik IAINU 2022 mampu menciptakan pupuk organik yang terbuat dari limbah janggel jagung serta limbah kandang. Setelah melakukan riset, kelompok 4 KKN Tematik IAINU 2022 menemukan inovasi dan memperkenalkan produk pupuk hasil karya kelompok 4 KKN Tematik IAINU 2022 kepada masyarakat desa Nguluhan.

Tepatnya, Kamis, 15 September 2022, kelompok KKN Tematik IAINU 2022 mengadakan Sosialisasi Pengolahan Limbah Janggel Jagung yang diselenggarakan di balai desa Nguluhan. Sosialisasi tersebut dihadiri para perangkat desa serta bapak-bapak warga Desa Nguluhan.

“Dengan adanya kakak-kakak KKN ini, saya harapkan mampu menjadi motivasi bagi masyarakat desa Nguluhan untuk menjadi lebih produktif lagi kedepannya.” Ujar Kepala Desa Nguluhan dalam sambutan Sosialisasi Pengolahan Limbah Janggel Jagung.

Sosialisasi yang didemonstrasikan langsung oleh anggota kelompok 4 KKN Tematik IAINU 2022 tersebut disambut hangat oleh warga. Limbah yang sebelumnya terbuang sia-sia di pekarangan rumah-rumah warga kini dapat dimanfaatkan menjadi suatu hal yang dapat berguna bagi pertumbuhan tanaman.

“Manfaat dari pupuk ini diantaranya mampu memperbaiki kandungan tanah juga mampu menyuburkan pertumbuhan tanaman. Kandungan yang terdapat dalam pupuk B-Organik terdiri dari 13% kadar air, 10% protein, serta zat-zat lainnya.” Jelas Hamam, Koordinator Devisi Lingkungan Masyarakat.

Dengan disambut hangatnya program tersebut, warga meminta tindak lanjut dari kelompok 4 KKN Tematik IAINU 2022 untuk mengadakan pembuatan pupuk B-Organik serentak bersama warga Desa Nguluhan agar kedepannya dapat diimplementasikan demi meningkatkan kualitas hasil panen desa Nguluhan yang mayoritas berprofesi sebagai seorang petani.

 

Pewarta: Tsania Ni’matus Sa’diyah

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *