IAINUonline – Dalam rangka meningkatkan jiwa kepemimpinan pemuda, Kelompok KKN Desa Waleran, Kecamatan Grabagan mengadakan seminar kepemudaan dan kepemimpinan. Seminar tersebut menyasar pengurus Karang Taruna Desa Waleran serta seluruh pengurus organisasi pemuda dusun.
Kumaidi, M.Pd sengaja dihadirkan sebagai pemateri dalam seminar tersebut. Dalam pemaparannya, dosen IAINU Tuban tersebut membahas betapa kuatnya posisi pemuda dalam membangun desa.
“Pemuda desa, dalam hal ini Karang Taruna, memiliki peran yang sangat strategis sebagai mitra pemerintahan desa. Karang Taruna bukan berada di bawah pemdes, tetapi memiliki posisi sejajar, ” ungkapnya.
Aktivis Lembaga Kebudayaan Tuban (LKT) tersebut menjelaskan, agar pemuda tidak bergantung sepenuhnya pada desa, diperlukan terobosan yang kreatif dan inovatif.
“Karang Taruna harus mampu menjaring akses sebanyak mungkin agar mampu melangkah mandiri dan terus bersinergi dengan desa. Karang taruna harus kreatif dan inovatif serta berani mengambil resiko, ” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Waleran Ramidi mengharapkan setelah adanya seminar tersebut pemuda dapat memberikan dampak nyata bagi kemajuan desa.
“Jika saat ini kami yang duduk di pemerintahan desa, maka di masa depan pasti kalian yang akan menggantikan kami. Untuk itu, mulai sekarang coba tawarkan program-program untuk pembangunan desa. Jangan menunggu perintah, ” ujarnya.
Di sisi lain, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompom 13 Nurul Ngainin, S.Pd.I, M.Pd menyambut baik seminar kepemudaan yang diadakan KKN Kelompok 13. Dia berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat memupuk peran serta pemuda dalam menyejahterakan desa.
“Saya yakin dengan potensi pemuda Desa Waleran. Jika Soekarno menyatakan butuh 10 pemuda untuk mengguncang dunia. Maka, hanya butuh 5 pemuda saja untuk mengguncangkan Desa Waleran, ” katanya.
Dalam seminar yang dihadiri puluhan pemuda tersebut banyak sekali permasalahan yang disampaikan oleh para peserta. Mereka menyoroti masih banyak sikap pemuda yang apatis terhadap pemerintahan.
Bagaimana upaya untuk mencapai organisasi pemuda yang mandiri. Serta keinginan pemuda untuk terlibat dalam berbagai rencana strategis desa.(*)
Penulis : Firman Septiawan