Sumber Gambar : Kompasiana.com


Kalian semua tahu nggak sih, di era globalisasi adalah realitas yang harus kita hadapi sekarang, di era inilah perubahan-perubahan sedang berlangsung. Hal ini juga berdampak pada pendidikan, khususnya pendidikan agama islam. Tak dapat dihindari bahwa pendidikan agama islam juga dituntut untuk melakukan perubahan yang sangat signifikan.

Berbagai penelitian telah mengkaji mengenai pendidikan agama islam. Dimana hal ini sangat menarik dan banyak diperbincangkan khususnya oleh para praktisi pendidikan. Pendidikan agama Islam di indonesia sejak dulu sampai saat ini terus mengalami perubahan baik dari segi model atau strategi pembelajaranya.

Bukan tanpa sebab, hal ini terjadi lantaran didasari oleh tantangan globalisasi. Walaupun arus globalisasi bukan salah satu tantangan terberat dalam pendidikan agama islam, namun haruslah diperhatikan. Banyak penelitian menyebutkan bahwasanya arus globalisasi bukan salah satu tantangan terberat dalam pendidikan agama islam menjelma menjadi sesuatu hal yang menjadi tantangan. Namun di tengah derasnya arus globalisasi, haruslah tetap merujuk dan didasari oleh Al- Qur’an dan hadist dan ijma’ qiyas.

Era globalisasi saat ini bisa di bilang telah mengubah orientasi dari pendidikan agama islam. Maka dari itu perlu adanya pengoptimalan yang sangat signifikan melalui banyak sekali upaya yang strategis dan memperkokoh sumber daya umat islam dalam berbagai aspek yang harus ditanamkan ketika globalisasi ini terjadi maka pendidikan Islam ini meningkat dan setidaknya nilai-niali agamis, akhlak, dan moralitas tetap ditanamkan bukan semakin menurun bahkan hilang.

Tantangan globalisasi merupakan suatu kondisi dari akibat modernisasi yang terjadi. Maka selanjutnya tantangan itulah yang menggugah semangat dan tekad kita untuk bisa lebih meningkatkan bagaimana cara memecahkan suatu masalah tersebut. Mengenai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan islam mengalami penurunan fungsi karena pendidikan islam lebih pada aspek spiritual.

Apakah ini benar ataukah salah? Jika permasalahannya seperti ini secara logika aspek moralitas, spiritual, dan ilmu pengetahuan teknologi dikuasai oleh seseorang maka hasilnya akan terasa dan semuanya bisa dilakukan. Namun, yang dipermasalahannya lagi supaya perkembangan ilmu penegtahuan dan teknologi ini lepas dari nilai-nilai agama yang jadi masalahanya.

Maka dari itu, solusi dari yang namanya ilmu antara ilmu pengetahuan dan teknologi penting dan sebisa mungkin harus dikuasi oleh setiap individu. Sehingga nantinya mampu bersaing dalam tingkat globalisasi. Intinya tidak ketinggalan dari segi IPTEK.

Mengenai globalisasi awalnya demokratisasi ini ditujukan terhadap sistem yang otoriter. Namun sekarang, merembah ke dunia pendidikan. Maka apa jadinya? Ketika pendidikan ini dipelopori oleh pengusaha dalam berbisnis dalam dunia pendidikan. Maka dari itu makna dari demokrasi ini yang berubah. Dan untuk dekadensi moral merupakan perubahan, penurunan nilai-nilai yang ada pada diri kita. Perubahan ini disebabkan oleh adanya globalisasi di era sekarang.

Di era globalisasi sudah tidak ada lagi pembatas antara budaya-budaya lain dengan budaya kita. Kita hidup di era globlalisasi ini hidup berdampingan dengan mudah. Maka dari itu, solusinya harus bisa memilih atau memfilter nilai-nilai budaya yang  memang kurang baik dan harus difilter dengan budaya-budaya islam harus tetap kita jaga agar tidak mengalami penurunan. Misalnya melalui internet, televisi, ataupun media sosial lainnya.

Untuk solusi yang dapat lakukan oleh lembaga-lembaga atau instansi mengenai dunia pendidikan, janganlah pernah takut melakukan sebuah pembaharuan dan menyelesaikan masalah persoalan antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum itu disandingkan secara bersama agar tercipta generasi yang berakhlakul karimah dan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tinggi.

 

Penulis : Taqiyuddin PAI

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *