TRACER: Kapolres Tuban AKBP Darman saat Memimpin Apel Tracer Covid-19 sebelum Diturunkan ke Lapangan


IAINUonline – Warga yang positif covid-19 sedang diburu. Jika dipastikan positif yang bersangkutan akan menjalani isolasi. Untuk mencari warga yang terpapar tersebut, sebanyak 925 petugas tracing (tracer) Covid-19 diturunkan sampai ke tingkat rukun tetangga (RT).

Mereka terdiri dari 328 personel Bhabinkamtibmas, 229 personel Bhabinsa, 40 anggota Senkom (Sentra Komunikasi) serta seluruh kader Posyandu sejumlah 328 orang. Mereka akan turun langsung untuk melakukan tracing kepada masyarakat yang kontak erat.

Kapolres Tuban AKBP Darman, S.I.K. memimpin pemberangkatan ratusan tracer ini. Dengan didampingi Dandim 0811 Tuban Letkol Inf Viliala Romadhon, S.E., M.I.Pol. dan diikuti oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, puluhan relawan Senkom serta kader posyandu. Sebelumnya, para tracer tersebut diapelkan di halaman mapolres.

“Hari ini kita lepas tracer dari TNI Polri yang diawaki oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas dibantu dari relawan, tadi ada 40 anggota Senkom yang mewakili masing-masing kecamatan juga ada tracer dari kader posyandu, mudah-mudahan dengan keberadaan mereka bisa membantu untuk melacak kontak erat dari warga yang terkonfirmasi maupun meninggal karena Covid-19,” ucap Kapolres.

Ia menjelaskan, bahwa peran dari tracer adalah membantu tugas dari Babinsa maupun Bhabinkamtibmas untuk melakukan Tracing kepada masyarakat yang kontak erat dengan warga terkonfirmasi positif Covid-19.

“Dengan tracer yang berada di tengah masyarakat di kampung RT atau RW bisa melacak siapa yang kontak erat. Sehingga bisa melakukan testing, jika positif bisa isolasi terpusat.

“Mudah-mudahan dengan adanya tracer ini bisa membantu mengisolisir masyarakat yang terdampak Covid-19,” jelas Darman.

Menurut perwira polisi asal Demak ini, Ibu-ibu kader posyandu sangat antusias. Ditargetkan masing-masing bisa melakukan tracer minimal 15 orang yang kontak erat. Dari 15 orang yang kontak erat bisa teridentifikasi siapa yang positif.

‘’Yang positif akan diisolasi secara terpusat di tempat isolasi yang sudah disiapkan,” ungkapnya.

Ada jenis tracer, yakni tracer digital dengan tracer lapangan. Darman menjelaskan perbedaan terletak pada cara melakukan tracing kepada masyarakat yang kontak erat.

“Kalau tracer digital itu by phone, jadi cara tracing kepada yang kontak erat ditelusuri di tanyai melalui telepon. Kalau yang tracer lapangan itu langsung ketemu orangnya tentunya dengan protokol kesehatan,’’ tandasnya.(*)

 

Penulis/editor : Sri Wiyono

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *