BUKAN TEMPAT KOST : Basecampt UKM Bukan Tempat Kost


IAINUonline : Kampus IAINU menyediakan basecamp unit kegiatan mahasiswa (UKM) bagi mahasiswanya sebagai tempat untuk berkegiatan. Namun, tak jarang basecamp juga dijadikan tempat menginap bagi mahasiswa yang berkegiatan sampai malam, dan tak memungkinkan pulang.

Hal itu sering memantik rasan-rasan di kalangan mahasiswa atau masyarakat kampus. Sebab, terkadang yang menginap di basecamp ada mahasiswa dan mahasiswi. Sehingga muncul penilaian negatif.

Padahal sejatinya, ada batasan-batasan ketat yang diberlakukan para mahasiswa saat menginap di basecamp.

Kalangan di luar mahasiswa, yang tidak pernah berkegiatan di basecamp tak jarang beranggapan kalau basecamp UKM layaknya kost-kostan, yang tidak ada pembatas antara laki-laki dan perempuan. Padahal mereka belum tahu alasan para anggota UKM itu nongkrong ataupun menginap di basecamp mereka.

Sebenarnya ada beberapa alasan yang belum diketahui mahasiswa lain, terutama yang tidak mengikuti UKM, mengapa anggota UKM harus menginap di basecamp. Salah satu alasannya adalah ada kegiatan sampai malam.

Misalnya kegiatan diskusi, rencana tindak lanjut atau RTL, dan lain sebagainya di UKM yang selesainya sampai malam. Karena rumah mahasiswa jauh dari kampus, sehingga terpaksa menginap.

Hal itu seperti yang disampaikan Khoirukum Mimmu’aini Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) misalnya. Juga penjelasan Pujianto Humas UKM PSNU Pagar Nusa dan Apsiyah Ketua Domisioner Pramuka masa bakti 2020/2021.

Anggota UKM Saung Artma ; Dita, Ana, Ani, Mila, dan Aris juga mengatakan hal yang sama. Rata-rata menyatakan bahwa mereka menginap ketika ada kegiatan yang selesainya sampai malam.

‘’Itupun tidurnya ada sekat agar tidak ada hal negatif yang tidak diinginkan,’’ ujar Khoirukum.

Malah-malah, Aris anggota Saung Artma menyatakan, ada aturan ketat untuk anggota UKM yang dia ikuti dalam hal menginap di basecamp.

‘’Anggota Saung Artma tidak boleh menginap di basecamp UKM, meskipun rumahnya jauh. Mereka  harus mencari penginapan di tempat lain,” katanya.

Sedang Apsiyah mengatakan, kalau anggota UKM Pramuka  menginap di basecamp, biasanya yang cewek tidur di dalam dan yang cowok tidur di luar.

‘’Kalau tidak seperti itu biasanya kita mengungsi di basecamp UKM lain yang ada orangnya.

Kita juga tahu kebijakan kampus pada masa pandemi ini seperti apa, jadi kita menghargai akan hal tersebut,” jelasnya.

Beda dengan UKM yang lain, Pagar Nusa ini biasanya kalau menginap di basecamp UKM sambil latihan dan itu tidak semua anggota ikut menginap. Kadang hanya 3 sampai 5 orang saja, karena rumahnya jauh.

Bahkan, pernah ada yang bertanya-tanya saat terlihat jemuran pakaian di pagar basecamp. Setelah ditelusuri ternyata yang dijemur adalah pakaian Alvin Hasan Buchori asal Bandung, pemateri diklat bagi anggota Teater Saroengan milik UKM Saung Artma.

Pakaiannya lainnya milik Aris anggota UKM Saung Artma. Saat perjalanan menuju kampus malam itu, keduanya kehujanan sehingga pakaiannya basah kuyub.

“Itu pakaian milik pemateri dan punya saya, kalau tidak percaya silahkan dicek. Pakaiannya masih basah,” tandas Aris saat itu.(*)

 

Penulis : Ninik Nur Aini

Editor  : Sri Wiyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *