PIMPIN RAKOR : Rektor IAINU Tuban Prof Syamsul Huda Pimpin Rapat koordinasi dengan Jajaran Pimpinan IAINU Tuban


IAINUonline – Setelah resmi dilantik sebagai Rektor Institut Agama Islam Nahdlaltul Ulama (IAINU) Tuban, Kamis (5/12/2024) di PBNU, Prof Syamsul Huda langsung tancap gas. Hadir di kampus yang berada di Bumi Pendidikan Manunggal Tuban tersebut, Prof Syamsul langsung menggelar koordinasi dengan jajaran pimpinan di IAINU Tuban.

Pertemuan koordinasi yang digelar di ruang rapat IAINU Tuban itu dihadiri para Wakil Rektor yakni Wakil Rektor I Bidang Akademik Supriyanto M.Pd, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Keuangan dan Pengembangan SDM serta Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan  dan Kerjasama Jamal Ghofir, S.Sos.I., M.A. Selain itu juga hadir para Dekan dan Kaprodi serta unsur pimpinan lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Prof Syamsul menyampaikan bahwa ia melaksanakan tugas dari PBNU untuk memimpin di IAINU Tuban. Pria kelahiran Bojonegoro itu berharap, seluruh civitas akademika di IAINU Tuban untuk bersama-sama berjuang dan bekerja keras untuk memajukan IAINU Tuban.

Guru Besar di Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini menyampaikan ada 4 hal yang dipesankan PBNU untuk pengembangan kampus IAINU Tuban. Pertama adalah tata kelola kampus yang baik, sehingga IAINU Tuban bisa menjadi pilihan utama masyarakat untuk memberikan pendidikan pada anak-anaknya.

Bukan hanya warga NU, namun juga masyarakat pada umumnya. Karena jika tata kelola yang dilakukan baik, maka IAINU bisa menjadi perguruan tinggi yang terpercaya dan menjadi pilihan dan kebanggaan masyarakat.

Kedua adalah kualitas. IAINU Tuban diharapkan menjadi perguruan tinggi yang berkualitas.  Kualitas dari sisi akademik, mahasiswanya dan lainnya. Dari sisi mahasiswa bisa dimulai dari sejak penerimaan mahasiswa baru (PMB). Ada strategi yang harus dilaksanakan. Misalnya dengan memberi perhatian khusus pada calon mahasiswa yang berkualitas. Bisa calon mahasiswa yang tahfidz atau berprestasi di bidang olahraga.

Yang ketiga adalah memerhatikan dan meningkatkan fasilitas pendukung dan sarana prasarana. Misalnya perpustakaan atau sarana dan prasarana lain yang menunjang. Kemudian yang keempat adalah ouput atau kualitas lulusan. Hal ini bisa dilihat cepat atau lambatnya masa tunggu lulusan masuk dunia kerja setelah lulus. Hal itu harus terus menjadi perhatian agar lulusan benar-benar berkualitas.

Untuk mencapai itu semua, menurut Prof Syamsul dibutuhkan akselerasi dan transformasi untuk peningkatan kualitas. Bisa dengan  pembuatan atau penerbitan buku, minimal misalnya untuk  bahan ajar yang disusun secara konsorsium ilmu.

Kemudian diperhatikan juga dampak atau peran lulusan di masyarakat, apakah mereka bisa mengembangkan diri, bisa menjadi peran penting di masyarakat atau tidak. Lulusan bisa memberikan dampak positif di masyarakat atau tidak.

Prof Syamsul  juga mengajak seluruh pimpinan, staf dan karyawan untuk mempunyai  komitmen 5K dan melaksanakannya. Yakni kerja ikhlas, komitmen, kualitas, kesejahteraan dan kontribusi.(*)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *