IAINUonline – Mahasiswa Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban program studi (prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 6 Kelas A angkatan 2021 menggelar seminar nasional. Seminar yang digelar di aula KH, Hasyim Asyari IAINU Tuban ini  yang mengangkat tema “Obstruksi dan Probabilitas Sarjana Pendidikan di Era Digital Society 5.0”.

Acara ini digelar untuk memenuhi tugas ujian akhir semester (UAS) mata kuliah profesi keguruan yang telah disepakati sewaktu awal kontrak perkuliahan. Mata kulaih ini bertujuan untuk menggali dan meningkatkan kompetensi pendidik dalam memenuhi tugas dan kewajiban di era 5.0.

‘’Sebagai sarjana  pendidikan tentunya harus mampu menemukan hakikat jati diri kita. Kita sendirilah yang akan menentukan diri kita di masa mendatang,’’ ujar Ana Achoita Sebagai Dosen Pengampu Matkul Profesi Keguruan  Prodi PAI 6A.

Acara yang digelar gratis ini mendatangkan narasumber yang piawai dalam menyuguhkan tema yang diambil, Prof. Dr. Ngainun Na’im, S.Ag, M.H.I, Guru Besar Metodologi Studi Islam UIN SATU Tulungagung. Prof Na’im begitu memotivasi dan mengambil hati para peserta.

Secara umum Prof. Na’im membagi tiga kata kunci, yakni sarjana pendidikan, obstruksi dan probabilitas serta transformasi digital.

Menurutnya seorang sarjana pendidikan perlu memenuhi beberapa ketentuan yang dengan ketentuan tersebut peluang atas dinamika intelektual sarjana pendidikan dapat berjalan secara normal.

Pertama, seorang sarjana harus eksis, memiliki distingsi dan unggulan, bahwa tantangan yang ada agar dibaca, dianalisis, yang kemudian diselesaikan. Problem yang terjadi sebagai bentuk rintangan dengan berbagai macam cara akan hilang dengan pergerakan yang aktif dan kontinuitas.

Dan hidup di era 5.0 itu menjadikan satu kewajiban baru yakni pemahaman dan penguasaan atas teknologi digital. Etika dan tata cara cerdas memanfaatkan media sosial beserta perangkatnya adalah hal baru yang harus dimiliki, dikuasai, dan disebarluaskan.

“Bravo untuk panitia penyelenggara!!! Seminar siang ini begitu luar biasa dan candu. Kali pertama saya merasakan seminar berkelas secara cuma-cuma dengan penyelenggara yang merupakan mahasiswa satu kelas,’’ ujar Prof Naim.

Nafaisal salah satu peserta seminar mengatakan narasumber yang dihadirkan sungguh luar  biasa. Materinya berbobot namun dikemas dalam penyampaian yang santai dan seru sehingga peserta antusias hingga akhir acara.

“Beliau seorang akademisi yang sangat aktif di dunia literasi. Beliau juga membawa beberapa buku karya terbaiknya untuk dibagikan kepada para peserta yang antusias bertanya,’’ ujarnya.

Sementara, Afiq Saifuddin Chief Executive merasa sangat bangga dan berterima kasih kepada UIN SATU Tulungagung, Civitas Akademika IAINU Tuban dan para peserta yang sangat antusias mengikuti Kegiatan.

‘’Semoga PAI A Angkatan 2021 ke depannya semakin jaya dan bisa merealisasikan apa yang menjadi mottonya yaitu “Sinau Bareng, Lulus Bareng, Sukses Bareng”. Dan menjadi percontohan untuk kelas maupun organisasi lain yang masih dalam ruang lingkup IAINU Tuban,” ucapnya.

Ana Achoita juga mengaku bangga kepada para mahasiswa yang dengan waktu yang singkat bisa menyelenggarakan kegiatan seminar yang luar biasa ini dengan maksimal.

‘’Tetap jaga kekompakan sesuai jargon kalian Sinau Bareng, Lulus bareng, Sukses Bareng,’’ pesan Ana Achoita.(*)

 

Penulis : Lathifatul Aulia

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *