IAINUonline – Salah satu mahasiswa KKN Tematik IAINU Tuban Kelompok 7 yang KKN di Desa Sotang, Kecamatan Tambakboyo juga diminya menjadi khatib Jumat di masjid Nurul Iman  desa setempat  Jumat (11/08/2023).

Mengisi khutbah Jumat di masjid desa setempat merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN kelompok 7 IAINU Tuban. Hal ini bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai keagamaan kepada masyarakat melalui mimbar.

Yang menjadi khatib Jumat adalah Muhammad Anwar. Dalam khutbahnya ia mengusung tema “Ikhtiar Batin Orang Tua untuk Anak-anaknya”.  Tiga ikhtiar batin yang harus dijalankan oleh orang tua agar anak-anaknya menjadi anak yang sholih dan sholihah.

Tiga ikhtiar itu, pertama, makanan anak harus halal dan pekerjaan orang tua juga harus halal. Kedua, sering bermunajat mendo’akan anak di sepertiga malam. Ketiga, memuliakan kiai dan gurunya sang anak.

Tema yang diangkat sangat penting untuk diketahui serta dipahami masyarakat bahwa ikhtiar batin orang tua terhadap anak-anaknya merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan. Terlebih anak adalah amanah yang harus kita jaga sebaik-baiknya, supaya menjadi anak-anak yang sholih sholihah, berakhlakul karimah.

“Dari segi pendidikan, orang tua harus benar-benar memperhatikan saat anak belajar dan mengambil ilmu. Tempatkanlah mereka di tempat sekolah yang sangat memperhatikan masalah ilmu agama. Jika ingin menempatkan di pesantren, maka titipkanlah di pondok yang jelas sanad keilmuannya, khususnya  ahlussunnah wal Jama’ah yang sambung sampai Rasulullah SAW,’’ pesannya.

Jika dari sanad keilmuan mereka sudah terjamin,  maka dalam segi moral perlahan mereka akan juga belajar sedikit demi sedikit.

Melalui kegiatan ini menunjukkan bahwa mahasiswa IAINU Tuban selalu siap dalam kehidupan bermasyarakat. Tak hanya dapat menyelesaikan permasalahan sosial, tetapi juga dapat berkontribusi dalam penguatan nilai-nilai keagamaan melalui pengajian amaliyah ke-NU-an serta di atas mimbar seperti khutbah.

Seperti yang dilakukan Muhammad Anwar ini, meski menjadi khatib ini adalah pengalaman pertama baginya, namun mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat.(*)

 

Penulis : Layyinatul Mursyidah

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *