IAINUonline – Mahasiswa Fakultas Tarbiyah program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) PAI C Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban angkatan 2020 menggelar seminar pendidikan. Ini sesuai dengan ranahnya yang membidangi masalah pendidikan.

Seminar dilaksanakan pada Senin (9/1/2023) bertempat di Gedung Makhdum Ibrahim lantai I (Kelas PAI V-C). Tema seminar “Dinamika Perubahan Pendidikan dan Korelasinya dengan Sejarah, Sosial dan Politik”. Jamal Ghofir, S.Sos.I., M.A. yang juga dosen di IAINU Tuban menjadi pembicara.

Seminar dihadiri peserta dari delegasi tiap kelas dari semua semester di semua prodi IAINU Tuban. Juga peserta dari luar kampus IAINU Tuban, dengan total peserta 120 orang.

Kegiatan seminar ini bermula dari diskusi kecil yang terjadi setelah jam perkuliahan di kelas PAI V-C.

‘’Pada saat itu kami berunding untuk membuat sebuah kegiatan dan munculah suatu pemikiran untuk membuat seminar dengan tema di atas,’’ ujar Dian Effendi selaku ketua panitia penyelenggara.

Tujuan seminar ini, bukan hanya untuk mengetahui dan memahami dinamika perubahan pendidikan di Indonesia dan korelasinya dengah sejarah, sosial, dan politik. Akan tetapi juga sebagai motivasi bahwa  sebagai mahasiswa harus yakin dengan kemampuan intelektualnya dalam membangun kemajuan dan kedewasaan dalam berfikir.

‘’Karena kita sebagai mahasiswa atau generasi muda harus menjadi generasi yang unggul dalam segi sosial, politik khususnya dalam pendidikan,’’ tambah Dian Effendi.

Seminar ini merupakan kegiatan pertama kali yang diadakan oleh PAI C Angkatan 2020, sehingga bukan berada di naungan UKM maupun Ormawa di IAINU Tuban. Sebab, PAI C angkatan 2020 merupakan himpunan kelas pertama kali yang mampu mengadakan kegiatan seminar di IAINU Tuban.

“Saya sangat rindu dan menantikan forum seperti ini dari sekian lama, karena semenjak ada wabah covid sangat jarang dan hampir tidak pernah ada kegiatan seminar diskusi seperti ini. Dan semoga ini menjadi awal untuk membangun dan memotivasi mahasiswa yang lain,’’ kata Jamal Ghofir.

Jamal melanjutkan, sebagaimana mestinya menjadi mahasiswa yang dituntut untuk berfikir kritis sebagai generasi intelektual. Dia berharap mahasiswa bisa mengadakan forum seperti ini lagi.

‘’Akan tetapi dengan suasana dan konsep yang berbeda,’’ tandasnya. (*)

 

Penulis : Wasiatul Karimah/ Mega Farisma

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *