Sumber Gambar : kompasiana.com


Proses pembelajaran pendidikan agama Islam, contoh dan kelakuan pengajar yang dimaksud adalah memberi uswatun hasanah kepada pembelajar. Seorang pendidik harus memberi contoh teladan bagi anak didiknya bukan hanya di sekolah saja tetapi diluar sekolah pun seorang pendidik harus mencerminkan akhlak yang baik yang menjadi teladan oleh anak didiknya.

Untuk mengupayakan pendidikan yang berkualitas, guru seringkali menemukan kesulitan dalam memberikan materi pembelajaran. Maka dari itu guru harus memiliki media pembelajaran yang dapat menambah semangat dan kosentrasi belajar pada sisiwa sehingga siswa tidak merasa bosan dan dapat memahami pembelajaran dengan mudah.

Pemanfaatan media pembelajaran yang tepat dan dipersiapkan dengan baik berarti guru telah membantu siswanya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti pengamatan, daya ingat, minat, perhatian, berpikir, fantasi, emosi dan perkembangan kepribadian mereka.

Pada zaman sekarang zaman yang serba teknologi, pembelajaran yang monoton dan hanya menggunakan metode ceramah sangatlah membuat kita bosan dalam pembelajaran. Bermain dengan teman sebangku yang menjadi solusi untuk menangani kegabutan saat belajar.

Akan tetapi hal yang seperti itu janganlah terjadi saat kita belajar suatu saat nanti saat menjadi pendidik, kita adalah generasi muda yang tidak kudet akan teknologi.

Dasar penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat kita temukan dalam Alquran. Firman Allah SWT dalam surah al-Naḥl ayat 44, yaitu:

(44) فَكَّرُوْنَ بِالْبَيِّنٰتِ وَالزُّبُرِۗ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَ

“Kami turunkan kepadamu Alquran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”.

Ada salah satu tokoh yang kita kenal dengan filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya yaitu :

Jean Piaget mengungkapkan, “Tujuan utama pendidikan adalah menciptakan manusia yang bisa melakukan hal baru, tidak sekedar mengulang apa yang telah dilakukan generasi sebelumnya — Manusia yang kreatif, memiliki daya cipta, memiliki hasrat keingintahuan.”

Dalam kutipan kata kata ini, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Dengan media pembelajaran yang pas dapat menjadikan guru lebih mudah dalam penyampaian pembelajaran sehingga siswa mampu menyerap dengan mudah pelajaran apa yang disampaikan guru.

Seperti pengalaman waktu belajar mulai dari TK sampai perguruan, dapat kita ambil bagaimana guru dalam penyampaian pembelajran, ada juga yang membosankan ada juga yang menyenangkan. Ada yang penyampaian dapat diterima siswa dengan baik ada juga yang penyampaian sulit dipahami. Terkadang seorang guru juga mempunyai cara masing-masing dalam pembelajaran. Mungkin itu yang menurut beliau yang paling efektif karena tingkat kemampuan dan pendapat orang itu berbeda-beda.

Ada juga siswa yang tingkat pemahamannya berbeda, ada yang dijelaskan langsung paham, ada yang dijelaskan lama baru paham, ada juga yang tidak paham. Ini adalah tugas penting seorang guru dalam menyampaikan ilmu yang diberikan. Karena tidak semua siswa itu mempunyai kemampuan daya serap yang sama. Permasalahan ini yang menjadi pelajaran bagi semua calon pendidik dapat memberikan media pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan materi yang diajarkan.

Teringat dari dawuh  Almarhum KH. Maimun Zubair “yang paling hebat dari seorang guru adalah mendidik, dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar. Ketika kita melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa satu dari mereka kelak akan mencari tangan kita menuju syurga”

Kutipan diatas mengajarkan bahwa kita sebagai guru harus dapat mendidik siswa dengan baik dan sabar. Karena belum tentu murid yang mempunyai pemahaman yang lambat adalah murid yang bodoh. Karena tingkat pemahaman siswa pun berbeda.

Dengan menggunakan media pembelajaran yang baik pula siswa dapat memahami pembelajaran yang disampaikan dengan mudah. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam hal ini dibutuhkan kejelian dan inovasi seorang guru terhadap metode pembelajaran yang diterapkannya khususnya bagi para guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Sehingga siswa dapat memahami dan menguasai materi pelajaran yang disajikan.

Sudah disadari bawha tidak ada metode mengajar yang paling aiak dan sempurna karena masing-masing metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, penerapan metode haruslah sesuai dengan materi pelajaran yang disajikan dengan tingkat kemampuan siwa yang dihadapi. Dengan kata lain guru harus memahami metode yang diterapkan bagi siswa-siswanya.

 

Penulis : Anisatul Maghfiroh PAI Aksel F IAINU Tuban

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *