IAINUonline – Salah satu penerapan protokol kesehatan (prokes) di era pandemi Covid-19 adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir usai beraktivitas. Karena itu, kebutuhan sabun semakin bertambah.

Penggunaan sabun terkadang berlebihan, apalagi kalau menggunakan sabun cair. Tak jarang ketika menuang sabun cair ke telapak tangan, sabun cair yang keluar agak kebanyakan. Sehingga membuat pemakaian sabun menjadi boros.

Namun, pemborosan sabun cair itu bisa diatasi. Penggunaan lebih hemat dan praktis. Yakni menggunakan sabun kertas. Kreasi itulah yang ditawarkan mahasiswa Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban yang sedang menjalani kuliah kerja nyata (KKN).

Mahasiswa IAINU yang KKN di Zona Karanglo, Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, yakni  Ummi Khoiriyah, Wasiatun Nadhiroh, Shofiyah Hanifah dan Putri Oktavia Nurhidayah mempunyai cara unik untuk menghemat sabun cair.

‘’Kami menyebutnya sabun kertas,’’ ujar Ummi Khoiriyah salah satu mahasiswa.

Dia mengatakan, proses pembuatan sabun kertas tetap menggunakan bahan sabun cair sebagai bahan utama, dan kertas layangan yang tipis dan warna-warni. Peralatan yang dibutuhkan kuas, gunting dan tempat sabun.

Caranya; kertas layangan diolesi sabun cair menggunakan kuas, kemudian dijemur di tempat panas. Setelah kering, kertas dapat digunting sesuai ukuran yang dibutuhkan kemudian dimasukkan ke dalam tempat sabun yang telah disiapkan.

Setelah kering, sabun kertas siap digunakan. Ketika akan digunakan, ambil satu lembar sabun kertas lalu dibahasi tangan dengan air mengalir, gunakan sabun kertas sampai berbusa dan bilas dengan air mengalir.

‘’Satu kali cuci tangan, cukup satu lembar sabun kertas, jadi lebih hemat dan praktis,’’ tambahnya.

Hasil kreasi para mahasiswa ini diberikan untuk beberapa instansi yang ada di Desa Karanglo seperti Paud, TK, TPQ, balai desa, dan juga satu rumah warga. Masyarakat dan pihak instansi memberi tanggapan yang positif terhadap produk sabun kertas ini.

‘’Karena sabun ini dinilai cukup efektif digunakan dan membuat masyarakat khususnya anak-anak tidak boros dalam penggunaan sabun cuci tangan,’’ katanya.(*)

 

Penulis/editor : Sri Wiyono

 

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *