Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the rocket domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/iainutub/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Peran Aktif Mahasiswa IAINU di Masjid Sirojul Munir Winong - IAINU Tuban


IAINUonline – Masjid Sirojul merupakan masjid jamik yang ada di Dusun Winong, Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek. Masjid ini menjadi pusat kegiatan masyarakat Winong. Salat lima waktu berjamaan, peringatan hari-hari besar islam, istighasah dan tahlil dilaksanakan di masjid ini.

Dalam beberapa kegiatan yang ada di masjid Sirojul Munir, mahasiswa Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Margomulyo turut ambil peran aktif di dalamnya.

Khoiruddin Murtadlo, salah satu peserta KKN yang ada di desa tersebut diminta menjadi muazin dalam setiap datang waktu salat lima waktu. Masyarakat Winong tersihir oleh keindahan dan kemerduan suara yang dimilikinya. Tak ayal, masyarakat memberi kepercayaan bagi Khoiruddin untuk menjadi muazin salat lima waktu.

Peran aktif mahasiswa IAINU tidak berhenti di muazin saja, melainkan mereka turut terlibat dalam penyelenggaraan selapanan setiap malam Jumat Wage. Dalam selapanan ini, diadakan istighasah dan tahlil.

Kegiatan ini jika sebelum adanya pandemi Covid-19 dihadiri oleh 11 RT yang ada di Dusun Winong. Akan tetapi, ketika terjadi pandemi Covid-19 terutama ketika diberlakukan PPKM, kegiatan ini hanya boleh dihadiri oleh masyarakat sekitar masjid, remaja masjid, IPNU dan IPPNU Margomulyo, serta mahasiswa IAINU yang sedang melaksanakan KKN di Margomulyo.

Mahasiswa tersebut antara lain M. Khoiruddin Murtadlo, Aula Ni’ammah, Dzi Inayatil Zulfa, Salma Diah Ayu Oktaviani, dan Susiati.

Takmir masjid menetapkan peraturan yang demikian itu tidak lain karena ingin menaati pemerintah yang sedang melakukan PPKM. Ia menyadari bahwa PPKM mempunyai tujuan yang baik bagi masyarakat.

Yaitu untuk menekan laju Covid-19. Jika masyarakat patuh, lambat laut apa yang dicita-citakan oleh pemerintah dan oleh masyarakat pada umumnya, yaitu bebas dari Covid-19 akan tercapai. Kegiatan selapanan ini dilaksanakan dengan menggunakan standar protokol kesehatan.

Mahasiswa IAINU juga turut mendukung keputusan takmir. Mereka juga ambil peran membantu takmir dalam upaya mengingatkan masyarakat agar selalu memakai protokol kesehatan ketika datang ke masjid.

Sebelum acara istighasah dimulai, K.H. Ahmad Fauzan, S.H., memberi mukadimah. Dalam mukadimahnya, ia mengungkapkan bahwa kehadiran mahasiswa IAINU Tuban di masjid Sirojul Munir ini memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar masjid dan umumnya masyarakat Winong. Dengan kehadiran mereka, masyarakat menjadi lebih antusias datang ke masjid.

K.H. Ahmad Fauzan, S.H., juga mengingatkan agar ketika masyarakat datang ke masjid menggunakan protokol kesehatan. Selain itu, ia juga berharap melalui istighasah ini Allah mengabulkan doa kita semua, yaitu agar kita dibebaskan dari pandemi Covid-19.

Setelah ia memberi mukadimah, acara istighasah dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh jamaah yang hadir dengan penuh khidmat dan khusyuk.

Setelah proses istighasah selesai, acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil. Ustaz Abdul Malik bertindak sebagai pemimpin tahlil. Tahlil dilaksanakan sekitar lima belas menit. Dan setelahnya, acara ditutup dengan doa.(*)

 

Penulis : Nurul Hakim

Editor : Sri Wiyono

 

 

 

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *