SIAP BERTUGAS : Petugas Gabungan yang Akan Diturunkan untuk Menjaga Perbtasan
IAINUonline – Wilayah perbatasan yang juga pintu masuk ke Tuban dijaga ketat selama 24 jam penuh.
“Kita bagi 3 shift selama 24 jam anggota kita yang kita tugaskan di pos penyekatan, agar semua masyarakat turut mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan mudik tahun ini,’’ ujar Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono usai apel pasukan pengamanan Idul Fitri dan rangkaiannya, Senin (26/4/2021).
Di masing-masing perbatasan akan dilakukan penyekatan. Penyekatan tersebut melibatkan unsur gabungan TNI-Polri, Dishub serta Satpol-PP dan Dinas Kesehatan. Terkait jalur tikus yang kemungkinan dijadikan jalur alternative masuk Tuban, Kapolsek menyatakan sudah memerintahkan Polsek jajaran.
‘’Polsek jajaran harus memantau dan menjaga jalur-jalur tersebut,’’ tambahnya.
Selain itu. perwira menengah kelahiran Ngawi ini mengatakan sedang monitor di tiap-tiap posko PPKM mikro. Apakah ada warga yang cuti dari luar kota melalui keluarganya atau tidak. Jika ada, mereka akan didatangi oleh satgas untuk dicek kesehatan dan shubu badannya.
‘’Jika hasil pengecekan mengarah reaktif Covid-19 akan disarankan untuk karantina,’’ kata Ruruh.
Selain ada dua pos penyekatan perbatasan dengan Jawa Tengah, Polres Tuban juga menyiapkan dua Pos Pelayanan
“Kaitannya larangan mudik selain pos penyekatan yang ada di Bancar dan Jatirogo, kita juga menyiapkan pos pelayanan yang ada di Rest area dan Pos Bom Tuban,’’ ungkapnya.
Sementara, terkait penyekatan penerapan kebijakan larangan mudik, bebernya, Polda Jatim menyiapkan 20 titik penyekatan dan membagi wilayah jajarannya menjadi 7 rayon.
“Untuk Kabupaten Tuban satu Rayon dengan Lamongan dan Bojonegoro, ‘’ tandasnya.
Apel gelar pasukan dipimpin Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husein didampingi Kapolres Tuban dan Dandim 0811 Tuban Letkol Inf Viliala Romadhon. Dihadiri Forkopimda, para Pejabat Utama, Kapolsek Jajaran dan diikuti oleh puluhan anggota gabungan TNI-POLRI, Dinas Perhubungan dan Satpol-PP.
Ada beberapa penekanan dari Kapolda Jatim melalui amanat yang dibacakan wakil bupati. Di antaranya adalah melaksanakan deteksi dini, dan intervensi dini serta pemetaan kerawanan di masing-masing lokasi. Sehingga kebijakan yang diambil bisa tepat sasaran.
Kedua melaksanakan koordinasi secara intens dengan stakeholder terkait dalam rangka pelaksanaan penyekatan di lokasi yang telah ditentukan. Ketiga melakukan tugas secara optimal dengan tetap memperhatikan kesehatan masing-masing personil sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan serta penekanan-penekanan lain.(*)
Penulis/Editor : Sri Wiyono