Oleh : Diana Nur Indah

Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim, hal ini mampu menjadi salah satu peluang yang cukup besar dalam dunia perekonomian Indonesia.

Sejauh ini ekonomi dan keuangan syariah terus mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, sehingga peran pendidikan yang berbasis syariah sangat penting untuk dikembangkan.

Masyarakat Indonesia memiliki total 281.603,8 ribu jiwa sedangkan penduduk muslim mencapai 87,2% dari total penduduk. Data ini berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Dalam jumlah penduduk muslim yang terbilang sangat besar harusnya mampu menjadi salah satu faktor pendorong bagi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Oleh karena itu Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sehingga mampu berperan aktif dalam perekonomian.

Perlu adanya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar uang syariah. Dengan hal itu mampu mendukung pertumbuhan perekonomian yang ada di Indonesia.

Hal ini sangat potensial  untuk memberikan kontribusi pada perekonomian dengan dua aspek utama, yakni pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan inklusif, serta stabilitas perekonomian dan juga keuangan yang lebih baik.

Perbankan syariah kini sangat eksis dalam kalangan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak dalam kurun waktu 19 tahun terakhir perkembangan bisnis lembaga keuangan, khususnya dalam keuangan syariah kini sangat populer dan menjamur.

Semakin banyaknya bank umum syariah beserta unit usaha syariah menjadi bukti bahwa perusahaan ini sangat digemari dan diminati oleh masyarakat. Secara teoritis, semakin banyaknya lembaga keuangan yang telah membuka kantor cabang atau unit yang baru maka akan dibutuhkannya sumber daya manusia untuk mengisi lowongan kerja yang tersedia.

Syarat utama dalam ruang lingkup lembaga keuangan syariah adalah pengembangan keahlian dan kompetensi di bidang jasa perbankan maupun lembaga yang lainnya.

Melihat peluang dan kebutuhan dalam dunia kerja saat ini khususnya dalam dunia perbankan, perguruan tinggi sebagai ladang studi keilmuan kini sudah mengambil peran membuka fakultas ataupun prodi baru yang bertujuan untuk mencetak lulusan yang berkompeten di dalam bidangnya.

Perguruan tinggi bersama-sama dengan industri keuangan syariah seharusnya mampu menjalin link and match untuk mengidentifikasi keahlian apa yang saat ini dibutuhkan dalam dunia keuangan syariah.

Hal ini mampu berpengaruh dalam kurikulum yang nantinya akan diperlakukan dalam dunia pendidikan sehingga perguruan tinggi dan juga perbankan mampu menjadi kesatuan dan formula yang pas untuk membentuk SDM yang berkualitas serta mampu bersaing dalam kebutuhan perusahaan atau perbankan syariah.

Program studi perbankan syariah menjadi salah satu program studi yang paling diminati oleh lulusan menengah ke atas. Jika orang lain melihat, meningkatnya peminat prodi perbankan syariah seharusnya menjadi hal yang positif untuk memberikan sumberdaya manusia yang berkompeten untuk memajukan usaha perbankan.

Karena puncak kejayaan perbankan syariah bergantung pada kondisi mahasiswa perbankan syariah saat ini. Semakin mahasiswa sadar tentang pentingnya kejayaan ekonomi islam maka tingkat kekritisan dan intelektualitas mahasiswa perbankan syariah akan meningkat.

Pada usia yang masih muda, perbankan syariah memberikan segudang harapan bagi masyarakat Indonesia. Peluang perbankan syariah di masa depan sangat besar dengan melihat banyak sekali dukungan yang muncul dari regulasi pemerintah sampai dapat diterima oleh masyarakat.

Maka, kemajuan dan perkembangan perbankan syariah harus dimulai dari sisi sumberdaya yang mumpuni melalui hadirnya prodi perbankan syariah di beberapa universitas.

Mahasiswa harus mulai mengambil peran untuk kemajuan dan berani mengambil risiko yang ada. Di samping itu, Perguruan Tinggi merupakan rumpun akademik sebagai penyokong intelektualitas mahasiswa yang sudah saatnya melakukan terobosan bersama pelaku bisnis syariah agar lulusannya memiliki kompetensi dalam kualitas dan kuantitas.

Sehingga  dapat diserap oleh lembaga keuangan Islam, khususnya perbankan syariah sesuai dengan target market. Jika alumni perbankan syariah belum mampu terjun di dunia perbankan, maka tugas utamanya adalah sebagai promotor pengenalan konsep ekonomi Islam di tengah masyarakat.

Sehingga iklim ekonomi Islam akan tercipta dengan lingkaran-lingkaran kecil yang didukung oleh lembaga keuangan yang ada.(*)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *