IAINUonline – Mahasiswa KKN IAINU Tuban Kelompok 10 yang ditempatkan di Desa Sembungrejo berkunjung ke kebun blewah desa setempat. Mereka mampir di lapak Kamim, seorang penebas blewah dari para petani blewah.

Ia menjelaskan, mengapa blewah Banaran menjadi serbuan bagi masyarakat Tuban khususnya Merakurak, sebab memiliki rasa lebih manis dan kenyal dibanding blewah pada umumnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan mengapa disebut blewah Banaran (nama dusun yang ada di Desa Sembungrejo), sedangkan sawah yang digunakan untuk menanam blewah Banaran tersebut adalah sawah dari Desa Senori dan juga sawah Desa Sugihan. Ia menyebutkan bahwa faktor utama adalah petaninya orang Banaran Desa Sembungrejo.

Musim Blewah ini, hanya ada sekali dalam setahun. Yakni pada musim kemarau. Blewah yang benar-benar layak panen adalah blewah yang berusia sekitar 55 hari. Perkilonya dijual seharga mulai dari Rp4.000 rupiah sampai Rp7.000 rupiah tergantung jenis blewahnya.

Blewah Banaran, terdapat berbagai jenis, yakni bisma, batu, dan juga kristal. Pak Kamim juga menyebutkan bahwa musim blewah seperti ini, pendapatan bisa sampai Rp1,5 juta setiap harinya.

Keunggulan di lapak pak Kamim ini, bisa makan blewah gratis selama belum meninggalkan tempat. Yuk mampir!! (*)

Penulis : Lathifatul Aulia.

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *