IAINUonline – Menjalin silaturahmi dan memohon ijin untuk melakukan kegiatan mahasiswa IAINU Tuban yang melakukan KKN (kuliah kerja nyata) di Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek dilakukan.

Silaturahmi itu untuk memberikan informasi kepada Kepala Desa bahwa mahasiswa bakal  melakukan kegiatan pengabdian masyarakat sesuai dengan Tri Dhrama Perguruan Tinggi yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa.

Mahasiswa harus mampu menyelenggarakan pendidikan, mengingat kampus IAINU Tuban juga memiliki keprofesian di dalam bidang pendidikan yaitu prodi PAI, PGMI dan PIAUD yang dalam pengabdian masyarakat ini mampu memberikan kebermanfaatan dan edukasi kepada masyarakat.Pendidikan sangat penting di dalam menunjang kemajuan masyarakat.

Tidak hanya itu, dalam poin kedua dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki nilai positif yaitu penelitian. Kampus IAINU Tuban juga memiliki prodi yang berbasis kemasyaraktan yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Prodi Hukum Kelurga Islam di Fakultas Yariah dan Prodi Manajemen Dakwah di Fakultas Dakwah.

Tidak hanya itu, sekarang kampus IAINU Tuban juga memiliki jurusan baru yaitu Psikologi Islam yang berada di bawah uangan Fakultas Dakwah. Dengan adanya komponen kejuruan yang di miliki, IAINU Tuban  mampu memberikan keefektifan dalam penelitian terhadap masyarakat dari problematik hingga pengangkatan potensi desa dari segi budaya dan juga aspek ekonomi.

Desa Kedungrejo memiliki letak geografis yang lumayan jauh akan akses kota, karena memiliki jarak sekitar 29 kilometer (KM) dari pusat Kabupaten Tuban,  serta 3,5 KM dari pusat pemerintahan Kecamatan kerek.

Desa Kedungrejo terbagi menjadi 3 dusun yaitu Dusun Puter, Dusun Penemon dan Dusun Luwuk. Dusun Luwuk sebagai pusat pemerintahan Desa Kedungrejo. Penduduk Desa Kedungrejo kebanyakan memiliki profesi petani sekaligus peternak namun ada juga yang berprofesi, wiraswasta, pengusaha, karyawan pabrik dan sebagian kecil sebagai pegawai pemerintah.

Mahasiswa IAINU Tuban yang melakukan KKN di Desa Kedungrejo adalah Kelompok 9 yang di pimpin oleh Roviq Wahyudin. Saat kunjungan, mahasiswa berdiskusi dengan Kepala Desa meminta arahan serta bimbingan. Sebab, sudah sepantasnya tamu sowan kepada tuan rumah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Mahasiswa IAINU Tuban juga berdiskusi tentang permasalahan yang ada di desa, serta menggali potensi yang ada di Desa Kedungrejo. Sehingga nantinya mampu menunjang program kerja yang akan dirancang oleh para mahasiswa IAINU Tuban untuk membantu dan menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Kedungrejo.

Tidak berhenti dari situ, setelah mengetahui letak demografis dan potensi desa yang ada di Desa Kedungrejo, mahasiswa mulai memiliki inovasi terhadap desa tersebut. Salah satunya adalah membuat  makanan khas dari desa ini dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki, yaitu pertanian.

Sehingga Desa Kedungrejo mampu memiliki ciri khas berupa produk makanan dan mahasiswa akan mengawalnya hingga olahan makanan tersebut memiliki sertifikasi halal.

Dengan diskusi IAINU Tuban menemukan titik terang program kerja yang nantinya akan dilakukan selama 30 hari sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Tidak hanya mengacu Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai patokan, namun ini juga salah satu bentuk tugas mahasiswa sebagai agen perubahan. Harus mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri dan juga ruang lingkup sosial untuk memberikan hal yang positif.(*)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *