PEMBEKALAN : Narasumber saat Memberikan Materi Pembekalan KKN pada Mahasiswa
IAINUonline – Tahun ini, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban menyiapkan 214 mahasiswa untuk menjalani kuliah kerja nyata (KKN). Salah satu tugas wajib mahasiswa ini bakal dilaksanakan selama satu bulan. Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang berada di desa kawasan industri.
Ada tiga kecamatan dan 15 desa yang bakal ditempati mahasiswa untuk menjalankan KKN ini. Para mahasiswa yang merupakan campuran dari berbagai prodi dan fakultas itu akan membaur bersama masyarakat.
Dari Fakultas Tarbiyah yang akan turun dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Dari Fakultas Syariah menurunkan mahasiswa dari Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) mahasiswa yang bakal turun dari Prodi Perbankan Syariah serta dari Prodi Manajemen Dakwah dari Fakultas Dakwah.
Para mahasiswa yang bakal diterjunkan di lapangan tersebut menjalani pembekalan pada Rabu (10/7/2024). Acara digelar di aula KH. Hasyim Asy’ari kompeks kampus IAINU Tuban di Jalan Manunggal Tuban.
Para mahasiswa menerima materi pembekalan dari dua pemateri yakni Akhmad Aji Pradana Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAINU Tuban dan Nurul Ngainin Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat IAINU Tuban.
Pembukaan selain dihadiri pada mahasiswa yang bakal KKN, hadir juga para Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi dan para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pada KKN kali ini.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAINU Tuban Nurul Hakim, S.Th.I, MHum saat membuka pembekalan KKN tersebut mengatakan, KKN tematik kali ini mengusung tema ‘Mewujudkan Masyarakat Berwawasan Global, Tanggap dan Moderat’. Dia menyebut peserta KKN 2024 sebanyak 214 orang itu akan disebar di 15 desa di Kecamatan Merakurak, Kerek dan Jenu.
‘’Kami sengaja memilih lokasi KKN yang dekat dengan kawasan industri. Tujuannya agar mahasiswa KKN bisa memaksimalkan peran dan menjalin kerjasama dengan industri,’’ ujarnya.
Di Kecamatan Kerek dan Merakurak misalnya, kata Nurul Hakim, dekat dengan industri semen milik PT SIG Pabrik Tuban. Kemudian di Kecamatan Jenu selain ada industri semen milik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) juga ada industri migas.
‘’Harapannya, mahasiswa bisa mengakses kegiatan atau dana CSR dari perusahaan-perusahaan itu dengan melaksanakan kegiatan bersama yang bermanfaat untuk masyarakat. Khususnya di lokais yang ditempati KKN,’’ tambahnya.
Sementara, salah satu narasumber Akhmad Aji Pradana mengatakan, peserta KKN terbanyak dari prodi PAI Fakultas Tarbiyah yakni 94 mahasiswa, PGMI 52 mahasiswa dan 27 mahasiswa dari PIAUD ditambah mahasiswa dari prodi dan fakultas lainnya.
Aji menjelaskan, ada empat subtema yang ditetapkan dalam KKN kali ini yakni pendidikam dan keagamaan, kewirausahaan, hukum keluarga dan lingkungan kemasyarakatan. Setelah pembekalan segera para mahasiswa ini dilepas ke lokasi KKN.
‘’Dijadwalkan 24 Juli besok pelepasan peserta KKN ini,’’ ungkapnya.
Selama menjalani KKN sekitar satu bulan, bakal ada monitoring minimal seminggu sekali. Setelah KKN para peserta diingatkan bakal ada laporan kegiatan yang harus dibuat, penilaian dan output dari kegiatan.
Setelah pembagian kelompok dan lokasi KKN, para mahasiswa diharapkan segera melakukan survei lapangan. Ada 6 poin yang harus dikumpulkan dari survei tersebut. Di antaranya data kondisi lingkungan dan geografis, demografi lembaga pendidikan dan keagamaan, hasil komoditas alam, kearifan lokal dan demografi usaha.
‘’Survei lokasi ini pentingkan dilakukan untuk bisa merencanakan program kegiatan yang tepat sasaran sesuai dengan kondisi riil di lapangan,’’ katanya.(*)