IAINUonline–  Program Studi (prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) merupakan salah satu prodi yang ada dalam naungan Fakultas Tarbiyah di IAINU Tuban. Prodi tersebut memiliki visi menjadikan mahasiswa PGMI yang berdikari, berjiwa sosial tinggi, serta mampu bersaing di era globalisasi, dengan berlandasan ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyah.

Prodi tersebut mengadakan seminar klinik riset yang diadakan pada tanggal 20 Januari 2023, jam 13.00 WIB via zoom. Pada pembukaan kegiatan, Kaprodi PGMI  Nurhaningtyas Agustin M.Pd,  mengatakan pengadaan klinik riset ini diadakan secara rutin.

Pada gelaran pertama dahulu kegiatan tersebut bertema plagiasi,  dan yang kedua ini tentang referensi. Dia berharap klinik riset ini menambah wawasan seputar penelitian yang bisa menunjang penelitan dan lain sebagainya. Selain itu, kegiatan tersebut bisa bertambah ilmu di luar jam perkuliahan.

Seminar bersifat umum ini tidak hanya diwajibkan bagi mahasiswa PGMI sendiri, melainkan dari prodi-prodi lain yang ada dalam naungan IAINU Tuban. Bahkan juga bisa dari luar kampus IAINU Tuban.

Seminar Klinik riset yang bertajuk referensi, diisi oleh pemateri dari dosen prodi PGMI IAINU sendiri, Irfa’i Alfian Ubaidillah. Dosen yang dikenal ramah dan nbanyol ini adalah salah satu dosen favorit di prodi PGMI. Pria dari kota proklamator Blitar ini sekarang berdomisili di perumahan yang ada di Palang, Tuban Jawa Timur.

Menurut dia, referensi bagaikan pasangan yang dapat mengisi juga melengkapi. Pembahasan yang dibahas dalam seminar tersebut sangat menarik sampai-sampai para mahasiswa antusias memperhatikan dengan detail, apa yang telah dituturkan.

“Dalam materi refrensi ini, saya akan mengajak diskusi tentang, apa itu referensi, bahan acuan untuk referensi, manfaat referensi, sumber referensi, teknik penulisan referensi, urgensi referensi, kendala penulisan referensi, sumber referensi, dan aplikasi referensi,’’ katanya.

Sementara Supriyanto, salah satu perwakilan peserta bertanya seputar tema. Dia bertanya tentang bagaimana caranya agar kita meminimalisir adanya plagiatisme dalam karya ilmiah.

Dijawab dengan panjang lebar oleh pemateri tentang hal tersebut. Meskipun yang dipertanyakan termasuk sub tema pertemuan sebelumnya, pemateri tidak mengurangi rasa hormat untuk menjawabnya.

Cara  untuk meminimalisir plagiatisme di antaranya dengan merangkai kata-kata sendiri yang berkaitan dengan pembahasan. Selain itu juga bisa dengan cara di parafase.

Meskipun seminar ini dilakukan melalui zoom, para audien tidak merasa kurang perhatian dari pemateri. Audien sangatl puas dengan apa yang disampaikan pemateri tentang tema seminar tersebut.

Harapan pemateri, dengan adanya materi referensi ini, mahasiswa lebih memperbanyak relasi referensi, dan menerapkan relasi ini di karya ilmiah masing-masing audien.(*)

 

Penulis : Mohammad Abdul Jabbar

 

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *