IAINUonline- UKM Lembaga Dakwah Mahasiswa mengadakan agenda rutinan yakni Halaqoh Fathul Qorib yang dilaksanakan setiap satu selapan sekali di musholla IAINU Tuban. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh anggota LDM. Beberapa mahasiswa yang bukan anggota LDM juga diperbolehkan mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam halaqah ini kitab yang dibaca adalah Fathul Qorib bab Thoharoh. Maju sebagai qori’/pembaca adalah Ustadz M.Anwar didampingi oleh Ustadz Anam Fidun sebagai Moderator.
Pengurus berharap dengan adanya halaqoh bisa menarik minat mahasiswa terhadap kitab-kitab turast, “Harapan kami halaqoh ini tetap konsisten dilaksanakan agar menjadi sarana dakwah yang bisa menarik mahasiswa untuk mengkaji kitab kuning”, tutur Ustadz Nurul Huda selaku ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM) IAINU Tuban.
Halaqah dilaksanakan mulai pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.(19/11/2022)

Hasil musyawarah kajian kitab fathul qorib sabtu,19 november 2022
Qori’ : ustd. M. Anwar
Mod : ustd. Anam fidun
Maqro’ :
(و) الثاني (طاهر) في نفسه (مطهر) لغيره (مكروه استعماله)

Pertanyaan.
1. air yang panas seperti di pemandian air panas apakah boleh di gunakan untuk bersuci.?
A. Ketika air itu panas sekali sekira bisa melukai diri maka hukumnya haram, karena melukai diri itu haram.

Ini berbeda dengan air musammas yang hukumnya makruh di gunakan karena syarat” air musamas adalah
وإنما يكره شرعا بقطر حار في إناء منطبع إلا إناء النقدين لصفاء جوهرهما.(fathul qorib)

2. Apakah Hukum pakaian yang di kasih pewangi sehingga berubah rasa warna dan baunya.

Jawaban.
A. Air yang bercampur dengan benda yang suci yang bisa merubah kemutlakan air maka di hukumi suci tp tidak bisa mensucikan. Seperti air di campur dg teh, kopi, dll
والمتغير) أي ومن هذا القسم الماء المتغير أحد أوصافه (بما) أي بشيء (خالطه من الطاهرات) تغيرا يمنع إطلاق اسم الماء عليه؛ فإنه طاهر غير طهور، حسيا كان التغير أو تقديريا؛ كأن اختلط بالماء ما يوافقه في صفاته، كماء الورد المنقطع الرائحة والماء المستعمل؛ فإن لم يمنع اطلاق اسم الماء عليه، بأن كان تغيره بالطاهر يسيرا أو بما يوافق الماء في صفاته، وقدر مخالفا ولم يغيره فلا يسلب طهوريته؛ فهو مطهر لغيره.
(Fathul qorib)
3. Bagaimana hukum sisa sisa busa yang masih menempel setelah kita selesai membilas nya.

Jawaban
A. Ketika kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membersihkan maka hukumnya di ampuni(ma’fu)
قوله (فرع) إذا غسل ثوبا متنجسا بالصابون حتى زالت عين النجاسة قال م ر جوابا بالسؤال على الفور يصير لأثر الصابون حكم الصبغ فلا يطهر حتى تصفو الغسالة من لون الصابون مع عدم الزيادة ثم قال ينبغي أن المقدار الذي يشق استقصاؤه يكون معفوا عنه فليتأمل إهـ سم
(hasial jamal sarah fatul wahab)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *