IAINUonline – Ada yang menarik pada peringaran Maulid Nabi SAW yang digelar Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama  Hidayatun Najah (MINU Hijah), Jumat (7/10/2022). Selain pembacaan salawat, acara juga diisi dengan dongeng tentang sejarah Rasulullah.

Acara yang berlangsung sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, diisi dengan pembacaan salawat dan dongeng tentang sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan dipusatkan di aula lantai 2 dan berlangsung dengan hikmat.

Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci AQur’an oleh Zidan, siswa kelas 5 yang juga menjadi juara 1 MTQ Kabupaten Tuban.  Pukul 08.00, anak-anak antusias mengibarkan bendera NU dengan diiringi bacaan salawat yang dipimpin oleh Ustadz Afdhol.

Dilanjutkan sambutan oleh Kepala MINU Hijah Ustadz Anas. Yang merasa bersyukur dengan digelarnya acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebagai ungkapan rasa bahagia di bulan yang penuh barokah ini.

Pukul 09.00 anak-anak dengan hikmat mendengarkan cerita sejarah Nabi Muhammad SAW yang dikonsep menyenangkan dan sederhana oleh Pak Budi. Beliau menceritakan tentang pasukan gajah yang ingin menghancurkan Kakbah. Juga tentang burung ababil sebagai penyelamat umat Islam.

“Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk merayakan bulan kelahiran pimpinan umat islam se dunia. Bersuka ria dan memperbanyak membaca salawat kepada Baginda Rasulullah SAW. Agar di hari Kiamat kelak kita mendapatkan syafaat beliau. Aaamiiiin,’’ ajaknya.

Ustadz Anas menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut agar dapat menumbuhkan cinta dan memberikan pengetahuan kepada para siswa-siswi terkait dengan keteladanan Nabi Muhammad SAW.

“Karena Nabi Muhammad SAW diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak. Mudah-mudahan, dengan digelarnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menjadi wasilah untuk memperbaiki akhlak dan juga karakter para siswa-siswi MI NU Hidayatun Najah,’’ harapnya.

Dengan mengajarkan keteladanan sejak dini, kata dia, insyaallah  ke depan bisa menjadi pribadi dan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah, berjiwa sosial tinggi, serta bersikap, bertutur kata yang santun, sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan Hadits.

‘’Semoga seluruh siswa yang sudah mengikuti kegiatan ini mendapat tambahan pengalaman yang berharga untuk ke depan menjadi lebih baik,”  katanya. (*)

 

Penulis : Siti Nur Rohmah

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *