IAINUonline – Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan masyarakat Desa Waleran, Kecamatan Grabagan, Kelompok 13 KKN IAINU Tuban mengadakan seminar kewirausahaan. Bertempat di ruang kelas MI al-Ikhlas, seminar tersebut bertujuan memberikan nilai tambah pada jagung yang merupakan komoditas utama di Desa Waleran.

Dalam sambutannya, Nur Budi, Kepala Dusun Boro Kembang Desa Waleran mengaku senang dengan adanya seminar tersebut.

“Ini merupakan niat yang sangat baik dari rekan-rekan KKN, kita tau desa kita membudidayakan tanaman jagung setiap tahun. Tetapi belum banyak olahan dari jagung yang bisa dibilang inovatif, ” ungkapnya.

Nur Budi berharap, dengan adanya seminar kewirausahaan tersebut dapat memberikan keterampilan kepada ibu-ibu untuk membuat olahan jagung yang bervariasi. Beliau ingin setelah mengikuti pelatihan, keterampilan yang telah diajarkan dapat dikembangkan ditengah masyarakat sehingga mampu menghasilkan produk lokal Waleran.

“Mari kita mengikuti pelatihan ini dengan ikhlas sehingga apa yang kita peroleh dari acara ini tidak langsung dilupakan tetapi justru mampu dimanfaatkan dan dikembangkan. Harapannya, kita tidak perlu menunggu jagung kering dulu baru dipanen tetapi bisa dapat hasil yang lebih cepat,” imbuhnya.

Seminar kewirausahaan ini diisi dengan pelatihan membuat stick jagung dan brownies jagung sebagai produk olahan inovatif yang dipilih. Menurut Liya Kiptia Leni, pemilihan kedua produk tersebut karena hanya membutuhkan jagung sedikit, mudah dibuat, serta dapat diolah dalam waktu relatif singkat.

“Untuk brownies, hanya butuh 2 buah jagung saja dapat menghasilkan 3 loyang sehingga biaya produksi sangat hemat. Sedangkan stick jagung malah lebih hemat lagi karena 1 buah jagung bisa jadi beberapa bungkus stick,” ujar mahasiswa PAI semester VII tersebut.

Sementara itu, ketika mencicipi produk yang dihasilkan dari pelatihan, seluruh peserta yang terdiri dari pengurus PKK dan ibu rumah tangga tersebut menyatakan bahwa rasa yang dihasilkan sangat lezat dan layak untuk dipasarkan. Tetapi, mereka masih bingung bagaimana cara pemasaran produk ketika sudah berhasil dikembangkan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kelompok 13 KKN Tematik IAINU Tuban menyarankan agar peserta dapat bersinergi dengan Bumdesa setempat.

“Waleran punya Bumdesa, mari kita manfaatkan keberadaannya untuk memasarkan produk olahan kita. Sehingga Waleran punya satu produk lokal unggulan yang dikenal masyarakat luas,’’ kata Kordes Kelompok 13 tersebut.(*)

 

Penulis : Firman Septiawan

 

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *