Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the rocket domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/iainutub/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/iainutub/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Filsafat dan Hubungan Kepada Tuhan dalam Islam - IAINU Tuban


Oleh : Raeyvaldo Dwi Hendriyanto

Pendahuluan

Tuhan dipahami oleh manusia sebagai Zat Yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa, dan merupakan asas dari suatu kepercayaan dalam agama. Tuhan memiliki banyak definisi sehingga tidak memiliki kesepakatan dalam pendefinisian Tuhan, hal tersebut dikarenakan faktor konseptualisasi ketuhanan yang berbeda-beda.

Maka dari itu muncullah gagasan-gagasan tentang sosok Tuhan dengan sifat-sifat yang dimiliki-Nya, serta hakikat-hakikat Tuhan yang terus dipermasalahkan sampai sekarang. Sudah fitrahnya manusia sebagai seorang hamba yang mencari keberadaan sesosok Tuhan itu seperti apa dan bagaimana.

Karena manusia merupakan makhluk yang lemah serta terbatas, sehingga mencari tempat berlindung serta tempat yang dapat menuntunnya ke jalan yang benar.

Dengan demikian, muncullah sebuah agama yang dianggap sebagai tempat tuntuan dalam menemukan kebenaran Tuhan. Agama merupakan suatu kepercayaan akan keberadaan suatu kekuatan pengatur supranatural, yang menciptakan dan mengendalikan alam semesta. Yang

selanjutnya dapat disimpulkan, bahwa agama merupakan suatu kepercayaan akan adanya Tuhan1

Pembahasan

Filsafat ketuhanan merupakan sebuah pemikiran tentang Tuhan dengan menggunakan akal budi, dengan memakai pendekatan yang disebut filosofis. Sehingga dapat dikatan bahwa filsafat ketuhanan merupakan pemikiran para manusia tentang Tuhan dengan menggunakan akal budi manusia.

Adapun usaha ini bukan usaha untuk menemukan Tuhan secara mutlak, namun usaha untuk mencari kebenaran kebenaran Tuhan dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan manusia untuk sampai pada kebenaran Tuhan.

1 Muhammad Noor,”Filsafat Ketuhanan”, Jurnal Humaniora Teknologi, 3 (Oktober 2017) Dalam agama Islam, upaya manusia untuk mengenal Tuhan atau Allah disebut ma’rifatullah. Ma’rifatullah ini memerlukan proses pendidikan secara bertahap agar dapat membedakan mana yang haq (benar) dan mana yang bathil (salah), prosesnya yakni :

  • Pertama, kita mengenal Allah melalui nama nama dan sifat sifat-Nya. Dari ini kita dapat memahami serta mengerti nama dan sifat sifat Allah, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah dan sampai pada kebenaran Allah.
  • Kedua, dengan Tauhidullah yang artinya mengesakan Allah, yang brarti mengimani bahwa Allah SWT Maha Esa serta tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya dan hanya satu satunya yang berhak disembah.

Keberadaan Allah SWT ini sudah tidak dapat diragukan lagi, banyak bukti bukti yang dapat kita temui dalam lingkungan hidup sekitar kita sebagai bukti adanya keberadaan Allah SWT. Cntohnya saja hujan, dengan hujan kita dapat melihat dan membandingkan semula tanah yang kering menjadi basah, semula tanaman yang mati karena kekeringan menjadi hidup karena terkena air hujan.

Dari sini kita dapat menilai bahwa ada yang mengatur segala hal dalam kehidupan didunia ini, hal ini sesuai dengan sifat Allah yang bernama Al-Waali yang berarti Maha Mengatur dan Melindungi, dari sini kita dapat menilai bahwa keberadaan Allah SWT tidak diragukan lagi.

Kesimpulan

Dari sini kita dapat mengerti bahwa filsafat ketuhanan memberikan petunjuk serta pelajaran bagi umat manusia untuk mengenal tuhannya dengan menggunakan akal pikirannya serta kebenarannya yang dapat dibuktikan secara nyata atau ilmiah dan sesuai dalam kitab suci agama. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa “Tuhan itu ada dan Tuhan

Itu Maha Esa” (*)

 

Referensi

  • Noor Muhammad (2015). “FILSAFAT KETUHANAN”. Humaniora Teknologi 3

(2017) : 28-32.

  • Misalfalahtrt.sch.id diakses 17 Juni 2022
  • m.republika.co.id diakses 17 Juni 2022
  • https://umma.id diakses 17 2022
Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *