Sumber Gambar : diario.com


Saat jari jemari tak sanggup untuk menggenggam

Butiran butiran kata mengalir dengan sendirinya

Menginginkan hadirmu yang hanyalah lamunan semu

Meski tanpa kata, tanpa jumpa

Namun cerita tentangmu tak pernah habis tercurah dalam

Goresan tinta biruku

Kamu…

Adalah kata, aksara cinta

Yang aku damba di saat mentari dan bulan menampakkan cahaya

Ketika senja nampak di ujung mata

Kalau saja angin mampu berbicara

Rasaku akan terbisik di telinga

Sudah tak terhingga ungkapan

Perasaan yang menginginkan untuk sebuah pertemuan

Inikah rindu…

Ingin segera berjamu dalam argementasi dimensi

Antara aku dan kamu

Bercerita, bercengkrama, bersama

Salinng mengungkapkan rasa.

Zainul Habib, Grabagan 12, Desember 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *