IAINUonline – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban kembali menggelar kongres. Dalam kongres ke-9 ini, BEM IAINU Tuban ini bakal memipih Presiden BEM untuk masa khidmat khidmat 2023-2024. Kongres digelar di aula KH. Hasyim Asy’ari, Senin (29/4/2024).

Kongres dibuka Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Teknologi Informasi Supriyanto, M.Pd. Dia berharap Kongres IX BEM IAINU Tuban ini membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi mahasiswa dan IAINU Tuban.

Supriyanto berpesan, apa yang sudah dilaksanakan Presiden dan dan kabinet sebelumnya ada kesinambungan. Siapapun yang memimpin BEM nanti agar terus menjaga kolaborasi dengan pengurus sebelumnya.

‘’Misal ada program kerja yang belum selesai bisa dilanjutkan pada kepengurusan selanjutanya. Mungkin ada program unggulan pengurus sebelumnya bisa juga dilaksanakan lagi,’’ ujarnya.

Kongres ini, lanjut Supriyanto,  adalah proses yang harus dilalui. Dia berharap seluruh mahasiswa bisa berpartisipasi aktif, sumbangkan pemikiran untuk kemajuam BEM. Sebab, momen berorganisasi ini penting, karena menjadi anggota atau pengurus BEM tidak akan terulang lagi karena itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

‘’BEM adalah ujung tombak kampus untuk pelaksanaan show kampus terkait kemahasiswaan. Harapannya, setelah ini ada yang bisa naik atau berkiprah ke yang lebih tinggi. Misalnya masuk , di BEM PTNU. Itu pengalaman yang sangat bagus, jadi terus belajar dan meningkatkan kapasitas,’’ tambahnya.

Selain itu, dalam menyusun pelengkapan kabinet diminta tidak terlalu lama agar program kerja segera bisa disusun dan dilaksanakan.

‘’Selamat berkongres selalu dengan hati yang riang gembira,’’ katanya.

Sementara, Presiden BEM IAINU Tuban Inayah mengaku agak kurang dalam berkegiatan. Menurut dia, tugas BEM bukan bukan hanya menggelar kegiatan, tapi juga untuk mengawal kebijakan-kebijakan kampus apakah terealisasi dengan baik atau tidak. Apakah kebiajakan itu nyaman untuk mahasiswa atau tidak.

‘’Kalau ada kekurangan  ini untuk belajar dan evaluasi ke depan, bagaimana BEM berjuang untuk majunya mahasiswa dan IAINU. BEM sebagai adalah penampung dan pelaksana aspirasi mahasiswa, mohon maaf kalau ada kekurangan,’’ tuturnya.

Inayah mengatakan, kongres diikuti lebih dari 100 peserta yang merupakan perwakilan dan representasi adalah seluruh mahasiswa IAINU Tuban. Mereka berasal dari perwakilan kelas, unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan lainnya.

‘’Jadi pesertanya merata,’’ ungkapnya.

Menurut Inayah, seluruh peserta bisa dan punya kesempatan yang sama untuk menjadi Presiden BEM. Untuk bisa dipilih harus mencalonkan dulu. Untuk menjadi calon ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah didukung minimal 25 mahasiswa dengan dibuktikan kartu tanda mahasiswa.

‘’Mendaftar dan mencalonkan langsung di arena kongres. Yang memenuhi syarat bisa dipilih untuk menjadi Presiden,’’ tandasnya.(*)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *