IAINUOnline – Pondok Pesantren Darul Ma’arif Tuban kembali menorehkan sejarah regenerasi dengan resmi mengukuhkan jajaran Pengurus Pondok Masa Khidmah 2025-2026. Seremoni pelantikan yang digelar secara khidmat di gedung aula utama putri disaksikan oleh seluruh keluarga besar pesantren, termasuk Kyai dan Ustadz/Ustadzah.

Kepengurusan baru ini didominasi oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi sekitar, khususnya mahasiswa Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban. Ini menunjukkan komitmen Darul Ma’arif dalam memadukan tradisi pesantren dengan semangat akademik modern.

Dalam sambutannya, Mudir 1 Pondok Pesantren Darul Ma’arif, K Yudi Arianto S. Sy. M. HI menekankan pentingnya peran pengurus baru sebagai tulang punggung aktivitas harian dipesantren dan pembinaan karakter santri.

“Pengurus adalah mata, telinga, dan tangan pesantren. Kepada para pengurus yang telah dilantik, saya berpesan, masa khidmah ini adalah momentum emas untuk mengaplikasikan ilmu agama dan ilmu umum yang kalian miliki. Jagalah tradisi pondok, kembangkan inovasi dalam program kerja, dan yang paling utama, jadilah teladan akhlakul karimah bagi seluruh santri,” ujarnya.

Proses pengukuhan ditandai dengan pembacaan ikrar janji pengurus yang dipimpin oleh Mudir 2 Pondok yakni Moh. Mundzir, S.E., M.A diikuti dengan penyerahan surat keputusan (SK) dan penyematan tanda jabatan. Para pengurus ini akan mengemban tugas di berbagai divisi penting, mulai dari tarbiyah, ubudiyah, keamanan, humas & orseni, rumah tangga, kebersihan & kesehatan, sarana & prasarana hingga pengembangan program bahasa.

Ketua pengurus terpilih, Moch Syifa’ul Fu’ad sebagai Rois Putra dan Siti Khotimatus Sa’adah sebagai Roisah Putri, mahasiswa semester V dan VII, menyampaikan kesiapannya untuk memimpin masa khidmah ini.

“Kami sadar, peran kami sebagai santri sekaligus mahasiswa/i menuntut tanggung jawab ganda. Kami berkomitmen menjadikan pondok ini rumah yang aman, nyaman sentosa, dan progresif, tempat santri Darul Ma’arif dapat unggul dalam ilmu agama dan memiliki daya saing global, sejalan dengan visi pesantren,” kata Fu’ad dalam pidato perdananya.

Pengangkatan mahasiswa sebagai pengurus inti ini merupakan strategi pesantren untuk memastikan bahwa kepengurusan memiliki kedewasaan emosional, kemampuan manajerial, dan wawasan yang lebih luas. Sehingga mampu menciptakan program-program yang relevan dengan tantangan zaman. Diharapkan kepengurusan 2025-2026 ini akan membawa Darul Ma’arif  Tuban menuju pencapaian yang lebih baik.

 

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *