IAINUonline – Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban memberika pembekala bagi para mahasiswanya yang akan menjalani praktik pengalaman lapangan (PPL) tahun ini.

Pembukaan pembekalan dilaksanakan di aula KH.Hasyim Asy’ari kampus IAINU Tuban. Karena setelah pembukaan, mahasiswa dipisah ruangan sesuai dengan program studinya untuk menerima pembekalan dari para pemateri.

Pembekalan PPL ini dibuka Dekan Fakultas Tarbiyah IAINU Tuban M.Mundzir, MA yang dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik Supriyanto, M.Pd serta para kaprodi di Fakultas Tarbiyah.

Dekan Fakultas Tarbiyah M.Mundzir, MA berpesan pada para mahasiswa agar mengikuti pembekalan dengan serius. Sebab, para mahasiswa PPL nanti adalah duta-duta IAINU yang akan disebarkan di lembaga-lembaga pendidikan yang ditempati PPL.

‘’Karena itu,  jaga almamater IAINU, jangan  sampai mencoreng nama baik almamater,’’ pesannya.

Selama ini, lanjut Mundzir, pengalaman duta-duta dari IAINU sebelumnya,  para mahasiswa PPL mendapat tempat yang terbaik di lembaga pendidikan. Salah satunya di SMAN 1 Tuban, sekolah favorit di Tuban. Sekolah ini terus minta ada PPL dari mahasiswa IAINU di sana.

‘’Bahkan ada yang lansung ditawari untuk mengajar di sana,’’ tambahnya.

Mundzir meminta agar para mahasiswa yang akan PPL mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mahasiswa IAINU Tuban yang menjalani PPL harus menjaga dirinya, almamaternya dan linggkungan tempatnya PPL.

‘’Jangan mengecawakan para dosen, misal mau PPL tidak punya persiapan sama sekali, persiapkan diri sebaik mungkin. PPL bukan sekadar praktek tapi adalah riil mengajar,’’ katanya.

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik Supriyanto, M.Pd berharap PPL bisa berjalan dengan baik. Mahasiswa PPL bisa mengabarkan kualitas IAINU kepada masyarakat. Sebab, sat PPL, bukan hanya kualitas pribadi mahasiswa yang dilihat, tapi ada almamater dan kualitas almamater dibawa dan yang harus disebarkan pada masyarkat.

‘’Semoga lancar PPL nya, dan bisa menjadi pendidik yang baik setelah lulus nanti, karena sudah  memilih untuk menjadi calon pendidik,’’ ucapnya.

Supriyanto juga berpesan pada mahasiswa, karena bakal masuk ke lembaga pendidikan lain, yang sangat mungkin lingkungannya dan kebiasannya juga beda dengan semasa kuliah. Tata disiplinnya pasti berbeda dengan yang dirasakan di kampus selama ini. Misal jam 7 sudah harus sampai di sekolah. Selain itu, juga dituntut bersikap dan berpenampilan layaknya guru karena mahasiswa PPL akan mengajar.

‘’Ini harus diperhatikan, penampilan penting. Bukan hanya kepintaran, tapi bersikap dan berpakaian juga menjadi acuan siswanya,’’ tambahnya.

Menurut Supriyanti, para mahasiwa sudah dibekali alat-alat untuk mengajar. Seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan sebagainya. Ibarat petani, urai Supriyanto, tidak mungkin ke sawah dengan tangan kosong. Tapi pasti membawa alat-alat untuk bekerja.

‘’Begitu juga kalau jadi guru,  RPP harus dipenuhi. Selama PPL ini,  tiap masuk kelas sudah harus pegang RPP. Sehingga sudah punya gambaran dan rencana mau apa saat di kelas. Kalau persiapan dan rencana baik maka hasilnya akan baik,’’ tandasnya.

Tahun ini, PPL mahasiswa ini direncanakan dilaksanakan pada 20 Januari sampai 26 Februari 2025.  Sebanyak 29 lembaga akan ditempati dalam PPL ini. Lembaga pendidikan tersebut mulai tingkat TK/RA, tingkat dasar, menengah sampai tingkat menengah atas.

Para mahasiswa yang akan diturunkan di lapangan, bakal dipandu dan didampingi dosen pendamping lapangan (DPL). Para dosen yang bakal mendampingi mahasiswa sebagai DPL ini sudah ditetapkan dan sebelumnya sudah menerima pembekalan.(*)

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *