IAINUonline – Upaya meningkatkan kehidupan beragama yang baik di lingkungan sekitar, mahasiswa KKN IAINU TUBAN kelompok 11 di Desa Pulogede Kecamatan Tambakboyo melaksanakan pengajaran di TPQ An-Nuriyah berjumlah 100 santri yang berada di Dusun Pulo dan TPQ Ar-Rohman berjumlah 157 santri yang berada di Dusun Tanjang.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja yang para mahasiswa susun. Program itu salah satu upaya untuk membantu masyarakat dalam mengajarkan Al- Qur’an dengan metode tilawati kepada anak-anak. Pengajaran dilakukan pada setiap hari Senin-Kamis pukul jam 15:30 – 17:00 para santri menyambut dengan antusias. Mereka tidak hanya mengaji saja tetapi mereka diajarkan pembelajaran yang seru seputar keagamaan.
Dengan adanya kegiatan KKN mengajar di TPQ dan TPA yang berada di Desa Pulogede ini sangat membantu pengajar TPQ dan TPA di desa ini. Dengan metode pengajaran yang menarik membuat kelas menjadi kondusif, dan mendapatkan antusiasme yang baik dari santri-santriwati ketika belajar mengaji.
Salah satu tokoh di TPQ Wuliyanto menuturkan bahwa para santri di desa sini pada usia 12 tahun telah mampu menghafalkan ayat-ayat pilihan, juz ‘amma, nadzhom Aqidatul Awwam, dan beberapa mufrodat Bahasa Arab.
Pengajaran Al-Qur’an yang dilakukan Wuliyanto difokuskan pada pembelajaran tajwid. Tidak hanya itu saja, santri-santriwati juga menghafal surat surat pendek dan ayat ayat pilihan serta pengenalan terhadap kitab-kitab. Hal ini juga sama dengan TPQ Ar-Rohman. Setelah terjun langsung di TPQ dan TPA di desa Pulogede, kami mendapatkan beberapa informasi salah satunya penggunaan metode tilawati.
Metode tilawati sendiri merupakan metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan seni. Optimalisasi otak kanan dalam belajar Al-Qur’an akan lebih menyenangkan sehinnga murid merasa tidak bosan. Lalu metode ini digunakan tergantung pada usia dan karakter anak-anak, bapak Wuliyanto salah satu asatidz di TPA An-Nuriyah mengedepankan keakraban dengan para murid sehingga mereka merasa nyaman dan semangat dalam belajar.
“Dengan anak yang masih usianya dibawah 12 tahun sudah diminta untuk mengahafal ayat-ayat pilihan serta memahami dan menghafal nadzoman kitab Aqidatul Awwam, menurut saya keren dan hebat guru itu mendidik para santri-santriwati”. Ujar Shofiyurroshad salah satu mahasiswa yang bertugas.
Pengajaran pada TPQ dan TPA ini juga mengajarkan lantunan sholawat untuk meningkatkan semangat terhadap anak-anak. Pada saat tertentu, mereka juga melaksanakan pembacaan sholawat dziba’ sebagai bentuk pembelajaran yang lebih luas.(*)
Penulis : Faizatur Rohmah/I’nayatul Maula