IAINUonline – Di Desa Belikanget Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban terdapat sebuah sumber mata air, yang konon dahulu ditemukan oleh seorang Raden utusan dari Tuban yang bernama Raden Singo Joyo.

Di atas gunung yang bernama Dondang, Raden Singo Joyo bersemedi mencari wisik agar di tunjukkan di mana tempat yang harus digali untuk mencari sumber air bersih yang dapat digunakan dalam jumlah yang besar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan untuk pengairan yang dibutuhkan para petani.

Dalam semedi, dia diberikan petunjuk agar berjalan ke arah matahari terbenam, di sebelah barat gunung Dondang. Maka berjalanlah dia dan tibalah sang Raden di tempat yang telah ditunjukkan. Atas perintah tersebut, pencarianpun dilakukan di seputar tempat yang dituju. Tak lama kemudian terdengar teriakan dari para penderek penggali sumur, maka bergegaslah sang Raden mendatangi mereka. Alangkah terkejutnya, ternyata air yang keluar dari galian tersebut berbau kapur dan terasa panas.

Terdengar beberapa kali teriakan sang penggali yang berkata “air ini berbau kapur dan panas”, setiap berganti tempat yang digali yang ditemukan pun sama yakni air yang berbau kapur dan terasa panas.

Karena merasa pasrah dengan apa yang ditemukan yang selalu seperti itu, maka sang kesatria utusan tersebut mengajak para pendekar pengikutnya untuk beristirahat menuju ke selatan di lereng barat gunung Dondang.

Beristirahatlah kalian, aku akan bertapa memohon kepada hyang agung…” kata dia dengan lirih.

Di dalam semedinya, anugrah dewata diturunkan, di sekitar tempat duduk keluarlah butiran-butiran air dari perut bumi, celah bebatuan, dan akar-akar pepohonan. Air yang keluar itu begitu segar dan bersih. Hawa dingin akhirnya membangunkan sang Raden dari semedinya. Rasa suka dan gembira serta sorak dari sang pendereknya menambah hati beliau begitu senang dengan anugrah yang telah diterimanya.

Dengan tersenyum sang Raden pun berdiri dan berkata : “Di tempatku berdiri ini akan ku beri nama “trate (mencari sumber seperti anak kecil, belajar jalan jejer-jejer, trantan-trantan, nibo nangi). Trate juga dapat diartikan sebagai sumber kehidupan atau air kehidupan.

Sumber mata air Trate merupakan sumber mata air yang berada di Dusun Nganget, Desa Belikanget Kecamatan Tambakboyo kabupaten Tuban.  Sumber mata air ini sering dikunjungi dan dikonsumsi oleh warga setempat dan beberapa tetangga desa.

Sumber mata air ini juga pernah dikunjungi oleh perusahaan air mineral kemasan yang melakukan uji pH yang menyatakan pH dari sumber mata air tersebut layak dikonsumsi dengan pH air 4,2.

Selain itu dari pihak lain juga melakukajn uji pH yang menyatakan hal yang sama bahwa sumber mata air Trate ini sangat layak untuk dikonsumsi. Mahasiswa KKN Tematik kelompok 05 IAINU Tuban yang mendatangi sumber mata Air Trate, juga memperoleh informasi bahwa sumber mata air ini tidak mengalami kekeringan walau pada saat musim kemarau.

Namun sumber mata air ini belum bisa diproduksi dalam jumlah yang besar.  Akan tetapi sumber mata Air Trate ini sudah memenuhi kebutuhan air minum warga Desa Belikanget dan sekitarnya.  Seperti yang dikatakan Perangkat Desa Belikanget Tamsul dan Agus, bahwa tetangga desa juga banyak yang mengambil dan mengonsumsi sumber mata air ini.

Lokasi sumber mata air Trate ini lumayan jauh dari pemukiman warga setempat, sehingga warga membutuhkan transportasi untuk menuju ke sumber mata air ini. Dengan medan jalan yang sedikit rusak dan melewati banyak tikungan, warga asing yang menuju lokasi sumber mata air ini akan disuguhi pemandangan sawah yang asri nan indah.

Pemandangan sekitar mata air Trate, sungguh indah dan mempesona serta membuat kita kerasan berlama-lama di sana. Siapapun yang berkunjung ke sana akan menemukan kindahan tiada tara yang berbanding dengan kesulitan medan jalan yang di tempuh.

Sungguh ini betul-betul anugerah Ilahi Robbi dan bagian dari keindahan alam Indonesia yang tersembunyi di Desa Belikanget.(*)

 

Penulis : KKN Kel 05 Desa Belikanget

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *