IAINUonline – Mahasiswa IAINU Tuban yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) memeringati bulan Muharram yang dilaksanakan di Madin Al Ihsan Desa Mander, Kecamatan Tambakboyo yang diasuh Ust. Warjan.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dengan rangkaian acara pembukaan yang dipimpin Anam Fiddun (Ketua KKN Kelompok 03) dan dilanjutkan pembacaan Ratibul Haddad yang dibacakan oleh M. Faiz Muhyidin (Divisi Keagamaan) dan dilanjutkan tausiyah yang disampaikan oleh M. Sholihul Hadi (Divisi Keagamaan)
Tausiyah agama yang diberikan di antaranya ; mengutip dari kitab Fathul Baari karya Ibnu Hajar Al Asqalani bahwa sejarah asal muasal lahirnya penanggalan hijriyah itu berawal dari Gubernur Abu Musa Al Asyari yang mengirim surat kepada Amirul Mukminin Khalifah Umar bin Khattab. Dia menyampaikan keresahannya dalam mengarsipkan dokumen yang hanya mencantumkan tanggal dan bulan saja.
Menindaklanjuti hal tersebut Khalifah Umar bin Khatab membentuk tim yang bertugas menyusun kalender islam yang terdiri dari Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqos dan Thalhah bin Ubaidillah.
Tim itu menghasilkan kesepakatan penghitungan kalender islam mulai dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan bulan pertama kalender islam adalah Muharram.
Dalam bulan Muharram terdapat hari yang mulia yaitu pada tanggal 10 Muharram sering disebut dengan Asyura, Menurut Syekh Sulaiman al-Jamal dalam kitabnya Hasyiyatul Jamal, “Alasan kenapa tanggal 10 Muharram dinamai dengan Asyura, adalah karena ada 10 nabi diberi kemuliaan pada hari itu”
Selain itu, Rasulullah SAW mengatakan bahwa pada hari tersebut telah terjadi beberapa peristiwa. Di antaranya ; Allah menciptakan Nabi Adam As, memasukkannya ke surga, dan juga pada hari itulah Allah menerima taubatnya Nabi Adam As.
Kemudian Nabi Ibrahim As lahir, diselamatkan dari peristiwa dibakar oleh Raja Namrud. Juga Nabi Musa As, pada hari itu Allah SWT menyelamatkannya dari kejaran Fir’aun beserta bala tentaranya dengan menenggelamkannya. Dan di hari yang sama, Allah menurunkan kitab suci Taurat kepada Nabi Musa As.
Selain itu pada Asyura juga Nabi Isa As dilahirkan dan diangkat ke langit, Nabi Idris As diangkat ke langit, perahunya Nabi Nuh berhenti dari pelayaran banjir bandang, Nabi Yusuf dikeluarkan dari penjara, Nabi Sulaiman As diberi kerajaan, Nabi Yunus As dikeluarkan dari perutnya ikan paus, Nabi Ya’qub dikembalikan penglihatannya dan Nabi Ayyub disembuhkan penyakitnya.
Amalan hari Asyura dijadikan syair nadham (puji-pujian) oleh Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya; Kanzun Najah was Surur
فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ
صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ
وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ
Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘Asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Yakni puasa, salat, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit, memakai celak mata, usaplah kepala anak yatim, bersedekah, mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, dan membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.
Pembacaan do’a yang dipimpin Ust. Warjan dan dilanjutkan dengan makan bersama bubur surA. Acara ini diikuti oleh santri Madin Al Ihsan serta wali santri dan para ustadz/ustadzah Madin Al Ihsan.(*)
Penulis: M. Sholihul Hadi