IAINUonline – Idul fitri merupakan kemenangan umat islam sedunia, sebelum menyambut kemenangan tersebut. Umat islam diwajibkan berpuasa selama tiga puluh hari untuk melatih kesabaran dan melawan nafsunya di siang hari.

Hal ini dilakukan agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mendapatkan ampunanNya dan bertambah ketataannya. berikut penjelasan tentang hari raya idul fitri:

  1. Arti Hari Raya Idul Fitri

Kata ied artinya adalah kembali, maksud kembali adalah karena hari raya idul fitri kembali setiap tahun, penjelasan yang lain mengatakan maksud kembali adalah karena Allah SWT kembali memberikan kabar baik dan gembira kepada hambaNya berupa ampunan, perihal hari raya idul fitri ini, imam al Baijuri mengutip perkataan para ulama yang mengatakan :

لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ، إِنَّمَا الْعِيْدُ لِمَنْ طَاعَتُهُ تَزِيْدُ،  لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ تَجَمَّلَ بِاللِّبَاسِ وَالْمَرْكُوْبِ ، إِنَّمَا الْعِيْدُ لِمَنْ غُفِرَتْ لَهُ الذُّنُوْبُ

Artinya: “Ied bukanlah orang yang memakai pakaian baru, tetapi ied adalah orang yang bertambah ketataannya, ied bukanlah orang yang memakai pakaian dan kendaraan yang  bagus, tetapi ied adalah orang yang diampuni dosa dosanya”.

Selanjutnya al Baijuri mengutip pendapat Mu’tamad yang mengatakan di hari raya idul fitri saat bersalaman (mushafahah) disunahkan mengucapkan selamat (tahniah), dan sunah menjawabnya dengan ucapan:

تَقَبّلَ اللهُ مِنْكُمْ اَحْيَاكُمُ اللهُ ، كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ.

  1. Hukum Salat Idul Fitri dan Hal-hal yang Disunahkan Shalat idul fitri adalah salat yang hanya dimiliki umat Rasulullah SAW , shalat tersebut pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah pada tahun kedua hijriyah.

Sedangkan hukum salat idul fitri sunah muakkad  menurut Imam Syafi’i dan Imam Malik, sementara menurut Imam Abu Hanifah fardhu ain dan Imam Ahmad mengatakan fardhu kifayah, mengenai shalat tersebut dalam pelaksanaanya umat islam dianjurkan berjamaah di masjid, karena masjid adalah tempat yang mulia, kecuali ada uzur maka boleh melaksanakannya di tempat selain masjid.

Terakhir, bagi setiap umat islam yang melaksanakan salat idul fitri, disunahkan berangkat dalam keadaan rileks atau tenang, kemudian ketika kembali ke rumah, disunahkan melewati jalur yang berbeda. Maksudnya berangkat dari jalur kanan pulang melewati melalui jalur kiri. Kesunahan yang lain yaitu sebelum berangkat disunahkan makan buah kurma dengan bilangan ganjil walaupun saat berada di jalan.

  1. Waktu Salat Idul Fitri

Waktu salat idul fitri dilakukan ketika matahari mulai terbit dengan ukuran tinggi satu tombak, sebagaimana Rasulullah melakukannya. Sementara selain imam disunahkan datang terlebih dahulu, untuk menempati tempat yang sudah disediakan dan menunggu shalat dimulai. Sedangkan imam disunahkan datang saat waktu shalat akan dimulai.

  1. Niat Salat Idul Fitri

Niat shalat idul fitri:

نَوَيْتُ اُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةَ عِيْدِ  الْفِطْرِ اللهُ اَكْبَرُ

Artinya : “saya niat shalat sunah dua rakaat idul fitri” allahu akbar

  1. Tatacara Salat Idul Fitri

Tatacara shalat idul fitri sama seperti shalat sunah lainnya, boleh dilakukan sendirian dan berjamaah, akan tetapi salat idul fitri sebelum membaca al fatihah melakukan takbir berulangkali.

Yaitu pada rakaat pertama takbir sebanyak tujuh kali selain takbiratul ihram, sedangkan rakaat kedua takbir sebanyak lima kali selain takbiratul qiyam. bacaan pemisah selama melakukan takbir sebelum al fatihah yaitu :

سُبْحَانَ أللهُ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا ِالَهَ إِلاَّ أللهُ اللهُ أَكْبَرُ.

Setelah melaksanakan shalat idul fitri berjamaah, imam disunahkan membaca dua khutbah. Khutbah pertama diawali dengan takbir sembilan kali, sedangkan khutbah kedua membaca takbir sebanyak tujuh kali.

  1. Disunahkan Melantunkan Takbir

Melantunkan takbir disunahkan bagi setiap laki-laki dan perempuan saat di rumah maupun saat berpergian, mengenai mengucapkan takbir, umat islam dapat melantunkan di pasar, di jalan raya, dan di setiap masjid dan mushalla, waktu melantunkannya dimulai ketika matahari sudah terbenam.

Perihal ini, ulama menjelaskan di hari raya idul fitri setelah shalat lima waktu tidak disunahkan melantunkan takbir akan tetapi menurut imam  an Nawawi dalam al Adzkar mengatakan disunahkan melantunkan takbir setiap setelah shalat lima waktu. Berikut lafadz takbir dan terjemahannya :

اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَر لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَاَللَّهُ اَكْبَرْ، اَللَّهُ اَكْبَر وَلِلَهِ الْحَمْدُ،اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Artinya : “Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar,Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar, Allah Mahabesar dan segala puji bagi Allah, Allah maha besar dengan segala kebesaran,Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan soreTiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentaraNya serta melarikan musuh dengan ke EsaanNya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.”

Dalam melantunkan takbir disunahkan menambahkan bacaan salawat dan salam kepada Rasulullah SAW dan keluarganya serta para sahabat.

  1. Keutamaan Beribadah Malam Hari Raya Idul Fitri

Menghidupkan atau beribadah malam idul fitri merupakan anjuran Rasulullah SAW sebagaimana hadist yang berbunyi:

مَنْ أَحْيَا لَيْلَةَ الْعِيْدِ أَحْيَا الله قَلْبَهُ يَوْمَ تَمُوْتُ الْقُلُوْبُ

Artinya: “Barang siapa yang menghidupkan malam idul fitri dan idul adha, maka Allah SWT akan menghidupkan pada hari dimana hati sudah mati”.

Mengenai hadist tersebut, imam al Baijuri menjelaskan maksud dihidupkan hatinya adalah tidak sibuk dengan urusan dunia, sedangkan yang dimaksud mati hatinya adalah sibuk dengan urusan duniawi.

Selanjutnya Imam al Baijuri menjelaskan bagi umat islam yang menghidupkan malam idul fitri dan adha, jika merasa berat melakukan ibadah sepanjang malam, cukup melakukan shalat isya’ dan subuh dengan berjamaah. Wallahualam (*)

 

Sumber : al Baijuri Syarah Fathul al Qarib al Mujib karya Syaikh Ibrahim al Baijuri

Penulis: Masroni

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *