IAINUonline – Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama ( IAINU) Tuban menggelar yudisium untuk periode ganjil 2023. Acara digelar di ruang rapat gedung KH.Hasyim Ays’ari kampus IAINU Tuban di Jalan Manunggal.
Yudisium dihadiri Wakil Rektor Akademik dan Kerjasama Agus Fathoni Prasetyo, M.Pd, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Teknogi Informasi Supriyanto M.Pd dan Dekan Fakultas Tarbiyah Muslimin, M.Pd.
Selain itu hadir juga Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Ana Achoita, M.Pd, Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Nurbaningtyas Agustin M.Pd
Dan Kaprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Nurlaili Dina Hafni, M.Pd serta mahasiswa yang menjalani yudisium.
Dekan Fakul Tarbiyah Muslilim mengatakan, surat keputusan (SK) keputusan yudisium untuk para mahasiswa sudah dibacakan. Karena itu, mahasiswa yang menjalani yudisium dinyatakanb sudah lulus dari IAINU dan berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
‘’Kali ini hanay tujuh mahasiswa yang menjalani yudisium. Mereka adalah mahasiswa yang belum terkaver dalam yudisium sebelumnya. Untuk mahasiswa yang yudisium hari ini, bisa mengukuti wisuda sekitar November nanti,’’ kata Muslisin.
Pada yudisium kali ini, diumumkan peraih IPK terbaik yakni Qurrotul Aini dari Prodi PIAUD dengan IPK 3,69.
‘’Terimakasih atas bimbingan para dosen, terimakasih atas bimbingan dan ilmunya selama ini. Semoga barokah, maaf atas kesalahan, mohon doa restu agar bisa kami mengimplementasikan ilmu yang sudah kami diterima semoga membawa manfaat,’’ ujar Qurrotul Aini yang memakili mahasiswa yang menjalani yudisium.
Sementara, Warek Bidang Akademik dan Kerjasama Agus Fathoni Prasetyo, M.Pd mengatakan bahwa ini adalah sejarah awal melaksanakan yudisium periode ganjil tahun akademik 2022/2023.
‘’Prosesinya sama, hak yang diterima mahasiswa juga sama, namun suasananya saja yang beda karena pesertanya hanya sedikit,’’ terangnya.
Sebagai calon guru, Fathoni berpesan pada para mahasiswa yang telah lulus itu untuk terus mengembangkan keilmuan sehingga punya dasar yang kuat terkait keilmuan yang dimiliki.
‘’Karena tantangan pada jaman yang serba instan ini, semua lebih sukai instan karena pengaruh tehnologi dan arus informasi yang demikian pesat. Karena itu kuatkan basis keilmuan,’’ tandasnya.(*)