IAINUonline – Istighosah rutin bulanan yang dijalankan di Institut Agama Islam Nahdatul Ulama (IAINU) Tuban sudah memasuki pelaksanaan yang ketiga. Istighosah ketiga yang dilaksanakan pada Jumat (3/2/2023) sore ini terasa istimewa karena dirangkaikan dengan peringatan Israk Mikraj.
Istighosah digelar di Masjid Darul Ilmi, kompleks kampus IAINU Tuban di Jalan Manunggal. Hadir KH. Muhaimin dari Kecamatan Palang yang memimpin pembacaan Ratibul Hadad dan istighosah. Usai istighosah dilanjutkan dengan ceramah singkat hikmah Israk Mikraj.
Rektor IAINU Tuban Akhmad Zaini, S.Ag, M.Si hadir langsung bersama para Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi, Ketua Lembaga, serta staf IAINU Tuban. Juga hadir perwakilan mahasiswa serta guru dan pengurus lembaga pendidikan di bawah uangan NU yang ada di Jalan Manunggal.
Karena momen istimewa, Rektor mengatakan, bahwa dalam istighosah itu yang biasanya diisi dengan dialog atau dengar pendapatan, saat itu tidak ada, karena diganti dengan mendengarkan ceramah hikmah Israk Mikraj.
Muhaimin, dalam ceramah singkatnya di antaranya menyampaikan bahwa Israk Mikraj adalah ujian keimanan bagi kaum muslimin. Sebab, perjalanan satu malam yang dilakukan Rasululllah mulai dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina saja sudah tidak masuk akal.
Masih ditambah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsa naik ke Sidratul Muntaha atau Langit Ketujuh. Di sana, Rasulullah bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah salat 5 waktu seperti yang dijalankan kaum muslimin sampai saat ini.
‘’Jangan dibayangkan, apakah Rasulullah itu pergi ke langit bersama jasadnya atau hanya ruh saja. Dan bagaimana Rasulullah bertemu dan berbincang dengan Allah. Cukup diimani saja, tidak usah dibayangkan,’’ ujar Kiai Muhaimin.
Hikmah lain adalah, bahwa Israk Mikraj yang merupakan salah satu mukjizat Rasulullah adalah menegaskan bahwa Rasulullah benar-benar utusan Allah dan benar-benar kekasih Allah. Sehingga kaum muslimin juga harus cinta pada Rasulullah. Bukti kecintaan itu selain menjalankan ajaran Rasulullah, juga rajin membawa salawat. Karena itu Kiai Muhaimin juga sempat mengajak semua yang hadir untuk bersalawat bersama.(*)