MAKAN BARENG : Makan Ketupat dan Lepet Bareng Tutup Kegiatan Malam Nisfu Syaban
IAINUonline – Lazimnya kaum muslim di seluruh dunia, malam Nisfu Syaban disambut dengan pengharapan dan doa. Di Indonesia yang sebagian besar kaum muslimnya adalah warga Nahdlatul Ulama (NU), malam Nisfu Syaban diperingati dengan agak beda.
Selain membaca doa malam Nisfu Syaban yang sebelumnya diawali dengan membaca Surah Yaasin tiga kali selepas Salat Magrib, malam Nisfu Syaban diakhiri dengan makan ketupat dan lepet bareng.
Ketupat adalah makanan khas yang terbuat dari beras yang dibungkus daun lontar atau janur. Dan lepet makanan berbahan beras ketan dengan irisan kelapa di dalamnya dan dibungkus dengan daun janur, berasa gurih dan liat.
Dalam filosofi Jawa, kupat lepet berasal dari kata lepat (kesalahan) dan lepet (silep sing rapet) artinya simpan yang dalam (hati). Sehingga tradisi kupat lepet ini merupakan simbol bahwa manusia harus saling memaafkan pada sesamanya atas semua kesalahan.
Sementara orang yang dimintai maaf juga harus memaafkan, dan menyimpan sangat dalam atas kesalahan orang lain. Kesalahan itu tidak diingat-ingat lagi, atau kesalahan itu dilupakan dan dimaafkan.
Tradisi indah ini, menjadikan momen menyambut bulan Ramadan dengan indah, dengan hati yang bersih karena sudah saling memaafkan.
Di IAINU Tuban, kegiatan malam Nisfu Syaban digelar di Masjid Darul Ilmi kompleks kampus IAINU Tuban di Jalan Manunggal Tuban. Kegiatan dipimpin Wakil Rektor Bidang Akademik IAINU Tuban Drs. Imam Supriyadi, M.Th.I, yang juga Ketua Takmir Masjid Darul Ilmi.
Acara yang diikuti oleh para Dekan, dosen, karyawan dan mahasiswa IAINU Tuban serta warga sekitar masjid ini diawali dengan jamah Salat Magrib. Lalu dilanjutkan dengan membaca Yaasin tiga kali dan tahlil singkat. Lalu disambung dengan jamaah Salat Isya dan membaca doa malam Nisfu Syaban. Kegiatan ditutup dengan makan ketupat dan lepet bareng.
Imam Supriyadi berharap para jamaah dan seluruh civitas akademika IAINU Tuban bisa menyambut dan memasuki bulan Ramadan serta menjalani semua ibadah dengan baik dan ikhlas.
Melalui ibadah dan doa malam Nisfu Syaban yang dilakukan, diharapkan diberi umur yang panjang dan barokah, dijauhkan dari semua marabahaya serta ditetapkan iman dan islamnya.
‘’Dan terus diberi kekuatan hati untuk selalu iman dan hanya menggantungkan seluruh harapan hanya kepada Allah,’’ katanya.(*)