Sumber Gambar : pendidikan.id


Pendidikan islam dikenal sebagai pendidikan yang menanamkan pada nilai aqidah, ibadah, dan akhlaqul karimah. Ciri khas pendidikan islam terlihat dari landasan tujuannya yaitu berdasarkan al qur’an dan hadits. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan langkah dan strategi dengan berbagai aspeknya.

Ditinjau dari beberapa definisi, pendidikan islam merupakan proses pembentukan individu yang berlandaskan al qur’an dan al hadits dengan mengamalkan ajaran-ajaran islam yang telah diajarkannya. Implikasi pendidikan islam adalah bahwa seorang guru harus dapat mendidik dan membimbing peserta didiknya dengan penuh kasih sayang. Sebagaimana dinyatakan oleh imam Al Ghozali bahwa seorang guru berfungsi sebagai penuntun, pembimbing dan pendidik.

Dalam menjalankan tugasnya, al-Ghazâlî menganjurkan agar guru mengajar dan membimbing dengan penuh kasih sayang sebagaimana ia mengajar dan mendidik anaknya sendiri. “Didiklah muridmu dan perlakukanlah mereka seperti anakmu sendiri”, pesan al-Ghazâlî pada para guru. Bahkan al-Ghazâlî mengutip Sabda Rasulullah; “Sesungguhnya aku ini bagimu adalah seumpama seorang ayah bagi anaknya.”  (HR. Abû Dawud , al-Nasâ’i, Ibn Mâjah, Ibn Hibbân dari Abû Hurairah).

Dalam suatu kegiatan/aktivitas tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang itu sangat bermanfaat dalam mengukur apakah aktivitas itu telah mencapai keberhasilan atau tidak. Dalam proses pendidikan islam telah terumuskan tujuan-tujuan yang menjadi arah bagi pelaksanaannya. Tujuan pendidikan islam adalah membentuk kepribadian setiap individu yang berakhlaqul karimah, yakni meneladani sifat Rosulullah SAW sebagai suri tauladan yang baik bagi umat di dunia.

Manusia dimasa sekarang telah menghadapi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan khususnya pada aspek kulturalisasi, dimana budaya barat lebih mendominasi untuk diikuti daripada budaya islam. Tentunya dalam hal ini menjadi tugas berat untuk pendidik dalam mengupayakan pendidikan yang terbaik terutama untuk pendidikan islam. Sebagai respon dari tantangan tersebut para penggagas pendidikan menciptakan pendidikan modernisasi sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan islam supaya lebih didominasi. Hal ini dimunculkan dengan berbagai macam cara dan karakteristiknya.

Modernisasi merupakan pembaruan yang digunakan sebagai proses untuk memperbaiki keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam pendidikan modernisasi ini sangat efektif jika di implementasikan karena akan meningkatkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif, semangat belajar siswa bertambah serta rasa keingintahuan dari hal baru akan muncul. Hal ini didukung oleh pemerintah yang selalu mengupgrade program dan sistem pendidikan supaya lebih baik.

Modernisasi pendidikan adalah salah satu pendekatan untuk suatu penyelesaian jangka panjang atas berbagai persoalan ummat islam saat ini dan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, modernisasi pendidikan adalah suatu yang penting dalam melahirkan suatu peradaban islam yang modern. (Syed Sajjad Husein dan Syed Ali Ashraf, Menyongsong Keruntuhan Pendidikan Isam, terj. Rahmani Astuti (Bandung: Gema Risalah Press, 1994), hlm. 6).

Modernisasi pendidikan islam harus mengarah pada tujuan pendidikan islam itu sendiri, yaitu menghasilkan peserta didik yang beribadah pada Tuhannya, meneladani akhlaq Rosulnya serta mengamalkan ilmu agama yang telah diajarkan oleh pendidiknya. Dalam mewujudkan pendidikan islam yang modern maka para penggagas pendidikan menciptakan hal baru sebagai peningkatan minat peserta didik dalam menekuni dunia pendidikan islam tanpa mengurangi pengetahuan umum dan tidak monoton dalam proses pembelajarannya.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk peserta didiknya yang tak lain disesuaikan dengan perkembangan zaman salah satunya adalah memanfaatkan teknologi. Pendidik memasukkan internet sebagai sarana pembelajaran untuk memudahkan siswanya dalam menyelesaikan tugas, disamping itu juga manfaat yang umum dari teknologi tersebut akan menambah pengetahuan siswa diluar materi pembelajaran. Akan tetapi seorang pendidik harus mengarahkan siswanya untuk menggunakan teknologi sebaik mungkin supaya tidak salah dalam menggunakan.

Jika pendidikan islam di zaman dulu yang monoton menggunakan metode ceramah saja maka dalam modernisasi yang sekarang guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, strategi yang tepat, menggunakan multimedia, memberi kesempatan untuk melakukan eksperimen sesuai materi yang disampaikan. Dalam memberikan materi dengan daya kreativitasnya akan berhasil bagi diri siswa dalam melanjutkan belajar. Penerapan-penerapan ilmu dengan strategi yang tepat pada penyampaiannya akan melekat kuat pada diri siswa dan menimbulkan kesan positif sehingga sulit dihilangkan dari benak anak didik kita.

 

Penulis : Lailatussa’diyah PAI Aksel F IAINU Tuban

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *