IAINUonline – Kuliah sambil jualan, apakah bisa?  Pada kenyataannya Program Studi Perbankan Syariah  Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) mulai mengelola kantin kampus sejak pertengahan September 2021. Kantin ini sekaligus sebagai sarana untuk belajar mahasiswa melakukan kegiatan ekonomi yang produktif.

Semula kios kantin bagian tengah dikelola oleh dosen, dan mengambil orang luar untuk menjaga kantin. Kemudian setelah tahun ajaran baru kantin itu diserahkan kepada Prodi Perbankan Syariah.

‘’Karena kantin ini menjadi tanggungjawab kelas, apapun yang akan kita lakukan, apapun yang akan kita jual itu harus konsultasi terlebih dahulu dengan dekan, kaprodi, teman-teman sekelas dan petugas kantin,” ujar Anik Ketua kantin Prodi Perbankan Syariah.

Para mahasiswa prodi Perbankan Syariah tidak merasa terganggu jika harus mengelola kantin sambil belajar, karena untuk menjaga kantin sudah merekrut santri pondok dari lingkungan IAINU sendiri.

“Alasan kami mengambil anak pondok, kalau mengambil dari luar tidak akan mau dengan gaji yang tidak banyak, namun menjaga kantin dengan waktu yang lumayan lama,’’ ungkap Anik.

Sementara ini penghasilan dari kantin masih belum banyak karena baru awal-awal buka. Memulai usaha dengan modal yang tidak banyak, yang bersumber dari iuran kelas dan donasi dari para dosen.

‘’Kemudian laba yang didapatkan akan diputar kembali untuk mengisi etalase kantin dengan aneka jajanan dan minuman yang akan di jual,’’ katanya.(*)

 

Penulis : Afisa, Amala, Khoiriyah

Editor : Sri Wiyono

 

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *