Pendidikan islam di dalam sekolahan sangat berpengaruh dalam membentuk karakter peserta didik. Karena pendidikan islam itu adalah ilmu utama. Oleh karena itu materi pendidikan agama islam dalam suatu lembaga itu sangat penting dalam membentuk karakter peserta didik di dalam masyarakat. Didalam pendidikan islam peserta didik di ajarkan aqidah sebagai dasar keagamaan, sopan santun dengan sesama di ajarkan pula ilmu fiqih sebagai tata cara beribadah yang benar. Ada juga sejarah islam yang berfungsi sebagai keteladanan hidup dan tata cara melakukan sesuatu yang baik menurut al-qur’an dan hadist.

Oleh karena itu tujuan utama dalam pembelajaran agama islam (PAI) adalah pembentukan kepribadian pada diri peserta didik yang tercermin dalam tingkah laku dan pola pikirnya dalam kehidupan sehari hari. Di samping itu, keberhasilan pembelajaran agama islam (PAI) di suatu lembaga adalah dengan cara penerapan metode pembelajaran yang tepat. Agar peserta didik dapat dengan mudah menerima dan mempraktekkannya, di masyarakat boleh kita miskin ilmu tapi jangan sampai miskin sopan santun. Dan sopan santun itu bisa di lakukan sesorang jika dia mendapatkan pajaran terus menerus dari orang tua maupun sekolahan tentang pendidikam islam (PAI)

Sebab itu, pembentukan karakter dalam sekolah itu sangat penting. Bukan hanya memberi materi tapi pendidik juga harus bisa mempraktekkan di kehidupan sehari-hari agar peserta didik dapat mencontohnya, terkadang peserta didik itu bisa melakukan sesuatu karena melihatnya sendiri bukan cuma dari terori saja. Kebanyakam sekarang peserta didik lebih condong mendapatkan pembelajaran dari apa yang dia lihat bukan apa yang mereka dengar.

Kebanyakan pendidik hanya memberi materi di dalam sekolah sedangkan di luar sekolah guru itu sendiri mengabaikan bahkan tidak mempraktekkan materinya yang di berikan di sekolah sehingga murid atau peserta didik juga menirunya karena pasti banyak yang berfikir kalau dia saja tidak bisa melakukan buat apa mengajarkan, jadi peran guru bukan hanya di ruang lingkup sekolahan saja tapi juga di masyarakat beliau harus bisa jadi panutan, dan cerminan bagi peserta didik yang dia ajar di sekolahan.

Sehingga pembentukan karakter bukan hanya di ajarkan di sekolahan untuk peserta didik tapi juga di beri contoh langsung oleh pendidik di masyarakat sehingga peserta didik bukan hanya dapat materi tapi juga mendapatkan cerminan dari pendidik sehingga besar kemungkinan peserta didik mencontoh pendidik baik di sekolah maupun di masyarakat.

Penulis : Saras Pai Aksel-G IAINU Tuban

Editor : Kumaidi

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *