IAINUonline – Biaya kuliah di Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban ternyata tidak mahal. Dibanding dengan biaya kuliah di perguruan tinggi lain di Bumi Wali, biaya kuliah di kampus milik Nahdlatul Ulama (NU) ini tergolong murah.
‘’Untuk SPP per semester di IAINU Tuban hanya sekitar Rp2,7 juta. Ini masih di bawah rerata SPP di kampus lain di Tuban,’’ ujar Isnawati Nur Afifah Latif, M.PdI Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sarana Prasarana IAINU Tuban.
Isna menyebut, biaya kuliah di kampus lain di Tuban, rerata masih di atas Rp3 jutaan. Sehingga, meski saat ini sarana dan prasarana kampus IAINU Tuban terus dibenahi dan ditambah, biaya kuliah di kampus ini masih tergolong murah.
Isna menyebut, 3-4 tahun lalu, biaya kuliah di IAINU per semester sekitar Rp1,6 juta. Itu hanya untuk SPP, sedang untuk keperluan lainya seperti kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) dan kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa harus membayar lagi.
Jika dilihat memang ada kenaikan, namun kenaikan biaya per semester tersebut sejatinya untuk mengangsur biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan mahasiswa di luar SPP. Misalnya PPL dan KKN tersebut.
Mulai tahun 2019, lanjut Isna, ada penyempurnaan sistem keuangan. Pola yang diterapkan sekarang adalah pembayaran kuliah sudah termasuk pembayaran atau tabungan untuk PPL dan KKN.
‘’Mengapa pola itu kita terapkan? Harapannya, manajemen keuangan bisa lebih baik. Dulu, selain membayar SPP, mahasiswa masih harus bayar KKN, PPL dan lain-lain. Dan biasanya banyak yang telat atau bahkan tidak membayar. Sehingga pelaksanaan KKN, PPL dan lainnya sering terganggu,’’ ungkap dia.
Dengan fakta itu, menurut Isna, jika ada yang menyebut kuliah di IAINU biayanya mahal sangat tidak beralasan. IAINU juga memberlakukan daftar ulang, karena sistem pelaporan sekarang menuntut kepastian daftar mahasiswa yang ikut kuliah pada semester tertentu. Tiap akhir semester harus dilaporkan soal proses belajar para mahasiswa tersebut.
Daftar ulang, lanjutnya, memang mengharuskan mahasiswa bayar sekitar Rp300 ribu-Rp500 ribu. Namun yang perlu diketahui, uang daftar ulang itu bukan komponen baru. Tapi, bagian dari SPP mahasiswa.
‘’Artinya, kalau SPP-nya misal Rp2,7 juta, maka kalau dia bayar Rp300 ribu, berarti tanggungannya tinggal Rp 2,4 juta. Jadi mengurangi tanggungannya mahasiswa, bukan membayar item baru,’’ jelasnya.
Menurut Isna, rerata perguruan tinggi menerapkan sistem pembayaran seperti itu untuk mahasiswanya. Pola pembayaran ini diterapkan, selain untuk memperbaiki data mahasiswa yang kuliah, juga untuk membantu menejemen keuangan mahasiswa. Karena mahasiswa bisa mengangsur biaya kuliahnya.
‘’Karena tradisinya dulu, mahasiswa baru bayar di akhir semester atau ketika akan ujian akhir. Itukan justru memberatkan mahasiswa. Dan fakta di lapangan, banyak mahasiswa yang tidak mampu membayar,’’ katanya.
Untuk mahasiswa di IAINU juga ada banyak beasiswa. Misalnya dari bidikmisi, kemudian ada beasiswa dari baznas dan lainnya. Mahasiswa juga bisa meminta rekomendasi dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU di kecamatan masing-masing untuk bisa mendapat keringanan biaya kuliah.
‘’Kampus IAINU banyak memberi peluang bagi warga NU untuk kuliah di sini dengan biaya tidak mahal. Ada beasiswa dan langkah lain yang bisa ditempuh. Intinya kuliah di IAINU Tuban masih lebih murah dibanding yang lain,’’ tandasnya.(*)
Penulis/editor : Sri Wiyono