IAINUonline– Lebaran tahun ini, adalah Lebaran terakhir pasangan bupati dan wakil bupati Fathul Huda dan Noor Nahar Hussein (Hudanoor) sebagai pemimpin Tuban.

Sebab, 20 Juni nanti pasangam bupati dan wakil bupati pemenang pilkada 30 Desember 2020 lalu bakal dilantik. Maka Hudanoor yang sudah memimpin 10 tahun harus lengser.

Setelah tahun lalu sempat ditiadakan, Takmir Masjid Agung Tuban menggelar salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H /2021 M, Kamis (13/05/2021).

Takmir menerapkan protokol kesehatan ketat dengan mewajibkan jamaah memakai masker, pengecekan suhu tubuh dan menjaga jarak shof.

Bupati Tuban Fathul Huda didampingi Wabup Noor Nahar Hussein dan Ketua DPRD Kabupaten Tuban M. Miyadi slaat Idul Fitri di masjid ini.

Imam salat KH. Wafi Abdul Wahid dan Khotib DR. KH. Abdul Ghofur Maimoen. Hadir pula Kepala Kantor Kemenag Tuban, Sahid,  Sekda Tuban Budi Wiyana, dan Direktur RSUD Koesma, dr. Saeful Hadi.

Sebelum salat dimulai bupati memberikan sambutan. Fathul Huda menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung pembangunan Kabupaten Tuban.

Keberhasilan pembangunan adalah maunah dari Allah dan hasil kerja sama seluruh elemen.

“Terima kasih atas dukungannya. Semoga menjadi amal ibadah kita,” ungkapnya.

Fathul Huda juga memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama memimpin Kabupaten Tuban.

Bupati kelahiran Montong itu mengajak masyarakat Kabupaten Tuban tetap menjaga persatuan dan kesatuan tanpa membedakan latar belakang.

“Selain itu, agar meneruskan perjuangan wali untuk membangun Tuban sesuai dengan porsi masing-masing,” tambahnya.

Menyikapi wabah virus Corona yang melanda global, Bupati Tuban menyerukan agar masyarakat terus memerangi Covid-19 sesuai ajaran Rasulullah SAW. Yaitu, tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Juga mengutamakan pencegahan bahaya dibandingkan berlomba mencari kebaikan.

“Tetap jalin silaturahmi dengan memanfaatkan teknologi komunikasi terkini,” tuturnya.

Sementara KH. Abdul Ghofur Maemon pengasuh pondok pesantren Al Anwar Sarang Rembang, Jawa Tengah mengajak jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Salat Idul Fitri menjadi rangkaian ibadah puasa Ramadan bersama membayar zakat fitrah.

“Idul Fitri menjadi hari kebahagiaan dan kemenangan umat Islam,” jelasnya.

Lebih lanjut, aalah satu putra KH.Maemon Zubair itu mengatakan, rahmat Idul Fitri sejatinya tidak hanya untuk umat Islam, tetapi juga untuk non muslim.

Kebahagiaan Idul Fitri diharapkan dapat dinikmati muslim dan non muslim.

“Karena jati diri islam adalah rahmat bagi seluruh alam,” sambungnya.

Melalui momen Idul Fitri, umat muslim harus bangga dengan keislamannya dan jangan sampai kehilangan jati diri.

Umat muslim diharapkan mampu membaur dan membangun ukhuwah dengan lingkungan masing-masing tanpa meninggalkan jati diri muslim.

“Mari saling bermaafan dengan mematuhi protokol kesehatan,” tandasnya.(*)

Penulis/editor : Sri Wiyono

 

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *