Sumber gambar : Liputan6.com


Ramadan yang dirindukan

Bersepeda dengan langit oren sembari berharap jarum jam cepat berputar tanpa sadar

Meminta izin berbuka dengan teh hangat bersama potongan semangka di teras musala

Bersorak ria, persis adan tiba

Tarawih dengan perut yang hampir meledak

Rela berlari kencang  hanya ingin mendapat tanda tangan Imam

Dan tak lupa,

Mengantre giliran yang kita sebut dengan darusan

Ramadan sekarang

Bertemu saja tak dapat berbincang lama

Saling berteman tapi sering tak ujar sapa hanya karena tak mengenali lewat penutup setengah muka

Benar-benar sepi,

Kerinduan hanya bisa dirasakan

Yang sedang terjadi semoga cepat terlewati

Selamat datang Ramadhan

Dengan keadaan yang masih sama namun sedikit mereda

Turunkan ego !

Tanamkan rasa menjaga dari hal yang tak kasat mata namun berhasil mengambil berjuta-juta nyawa

Sadar !

Orang lain sedang berusaha menyelamatkanmu

Tak pantas jika kau masih menutup telinga

Apalagi berpura-pura buta

 

Penulis : Firyal Tahiyyah, Fakultas Dakwah IAINU Tuban

Editor : M.Zaqin

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *